Perjuangan Rakyat Bungo Dalam Perang Kemerdekaan 1945-1949

AULIYA, SHURAYA Perjuangan Rakyat Bungo Dalam Perang Kemerdekaan 1945-1949. Jurnal Penelitian Universitas Jambi. ISSN 0852-8349

[img]
Preview
Text
ARTIKEL.pdf

Download (85kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Shuraya Auliya : Perjuangan Rakyat Bungo Dalam Perang Kemerdekaan 1945-1949, Pembimbing 1 : Dr. Drs. H. Yusdi Anra, M.Pd, Pembimbing II : Denny Defrianti, S.Sos., M.Pd. Adapun yang dimaksud adalah melihat perjuangan rakyat Bungo dalam perang kemerdekaan tahun 1945 sampai tahun 1949. Dari tersiarnya berita proklamasi kemerdekaan 1945 di Bungo sampai pada akhir tahun 1949 merupakan penyerahan Kota Muara Bungo setelah melalui perundingan-perundingan maka diaturlah penyerahan kota-kota yang tadinya dibawah kekuasaan TBA kepada Pemerintah RI yaitu Kewedanaan Muara Bungo pada tanggal 11 Desember 1949. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah :Bagaimana gambaran umum Kabupaten Bungo serta situasi dan kondisi rakyat Bungo sebelum masa kemerdekaan Indonesia, Bagaimana strategi dan bentuk keterlibatan perjuangan rakyat Bungo dalam perang kemerdekaan Indonesia 1945-1949 dan Bagaimana peran Veteran pejuang M. Nasir dan Haji Hanafie dalam perang kemerdekaan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah menggunakan metode penelitian sejarah yaitu pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber, interprestasi, dan penulisan (historiografi). Berdasarkan penjelasan penelitian ini, maka dapat disimpulkan strategi dan bentuk keterlibatan rakyat Bungo dalam perang kemerdekaan RI 1945-1949 adalah mendirikan bermacam-macam perkumpulan kebanggaan ada yang dari Pemerintah sendiri dan ada pula yang dari rakyat yaitu: KNI, API, PRI, PSI, PDI, PETIR Wanita, PPRI, BPK dan PKI. Pertempuran dari pasukan Gerilya Batang Bungo di Muara Bungo ada 3 yaitu pertempuran pasukan Gerilya Batang Bungo 1949 perbentengan Belanda di Kota Muara Bungo, pertempuran di Tandjung Agung 10 km dari Muara Bungo 1949 dan pertempuran di Tambang Tjutjur 7 km dari Muara Bungo siang diwaktu musuh kembali ke Kota. Peran Veteran pejuang dalam perang kemerdekaan M. Nasir adalah salah satu pejuang kemerdekaan yang ada di Bungo yang masih hidup berusia 86 tahun. Beliau bukan hanya pejuang di wilayah Bungo tetapi sudah bersifat Nasional. Penghargaan pensiunan diangkat menjadi Mayor dan Ketua LVRI Bungo. Tanda jasa dan penghargaan adalah Sawindu, St. Lancana, Aksi Militer I, Aksi Militer II, Golongan IV, Golongan V, St. Lancana Bakti dan Sapta Marga. Sedangkan peran Veteran pejuang dalam perang kemerdekaan yaitu Haji Hanafie menghadapi Agresi Militer Belanda setelah menjadi anggota Dewan Pertahanan Daerah Keresidenan Jambi diangkat juga sebagai Camat Muara Bungo sehingga beliau merangkap menjabat sebagai anggota DPD Keresidenan Jambi juga menjadi Camat Tetulir (Perang) di Muara Bungo pada tahun 1949. Kata Kunci : Perjuangan Rakyat Bungo, Tahun 1945-1949

Type: Article
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: SHURAYA AULIYA
Date Deposited: 12 Oct 2017 01:30
Last Modified: 12 Oct 2017 01:30
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/2173

Actions (login required)

View Item View Item