UJI DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN UNGU (Graptophyllum pictum (L.) Griff.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SEBAGAI BAHAN PENGAYAAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Muhtar, Ruzana (2017) UJI DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN UNGU (Graptophyllum pictum (L.) Griff.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SEBAGAI BAHAN PENGAYAAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. ARTIKEL ILMIAH RUZANA-A1C413019. pp. 1-10.

[img] Text
ARTIKEL ILMIAH RUZANA (A1C413019).pdf

Download (680kB)

Abstract

Abstrak. Daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff.) merupakan tanaman obat yang termasuk ke dalam famili Acanthaceae. Daun ungu merupakan tanaman yang berasal dari Irian dan Polynesia. Tanaman ini memiliki kandungan kimia yang berkhasiat sebagai obat, diantaranya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid yang bersifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun ungu terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus, mengetahui konsentrasi optimal ekstrak daun ungu dalam menghambat bakteri tersebut, dan mengetahui sifat aktivitas antibakteri ekstrak daun ungu. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram. Perlakuan konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 30%, 50%, 70%, dan 90%, kontrol positif (diberi Amoksisilin 5%) dan kontrol negatif (diberi Akuades). Setiap perlakuan terdiri dari 4 kali pengulangan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Hasil penelitian yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Sedangkan uji fitokimia berdasarkan perubahan warna yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ungu berpengaruh terhadap diameter zona hambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Kontrol positif (Amoksisilin 5%) memiliki rata-rata diameter zona hambat terbesar yaitu 21,5 mm. Perlakuan ekstrak daun ungu konsentrasi 70% memiliki zona hambat sebesar 17,75 mm berbeda nyata dengan konsentrasi 30%, 50%, dan 90% dengan diameter zona hambat masing-masing sebesar 9,5 mm, 12,5 mm, dan 11,5 mm. Sedangkan pemberian ekstrak konsentrasi 30% hasilnya tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 50% dan 90%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun ungu mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan optimal menghambat pada konsentrasi 70%. Aktivitas antibakteri ekstrak daun ungu dengan konsentrasi 30% dikategorikan sedang dan konsentrasi 50%, 70%, 90% aktivitas antibakterinya dikategorikan kuat. Dari hasil penelitian disarankan penggunaan daun ungu sebagai alternatif pengobatan tradisional antibakteri dan mengisolasi kandungan senyawa kimia daun ungu yang hanya difokuskan pada satu jenis senyawa yang paling banyak untuk digunakan sebagai antibakteri.

Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: ?? sch_edu ??
Depositing User: RUZANA
Date Deposited: 27 Nov 2017 03:43
Last Modified: 27 Nov 2017 03:43
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/2489

Actions (login required)

View Item View Item