Etika Berpolitik Dalam Pemikiran Haji Abdul Malik Karim Amrullah 1950

Aditia, Aditia (2020) Etika Berpolitik Dalam Pemikiran Haji Abdul Malik Karim Amrullah 1950. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
Cover.pdf

Download (492kB)
[img] Text
Pengesahan.pdf

Download (206kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (87kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (359kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (205kB)

Abstract

ABSTRAK Aditia. 2020. Etika Berpolitik Dalam Pemikiran Haji Abdul Malik Karim Amrullah 1950: Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Jambi, Pembimbing : (I) Drs. Budi Purnomo, M.Hum, M.Pd., (II) Nelly Indrayani, S.Hum, M.Hum., Kata Kunci : etika, politik, pemikiran Politik praktis berkembang di Indonesia cukup alot terjadi, hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat untuk ikut berpastisipasi dalam pemilihan umum. Meningkatnya antusiasme dan kontestasi ini diikuti dengan meningkatnya juga polarisasi yang pada akhirnya merembes pada hal yang sensitif, yaitu isu sara yang tak sesuai dengan etika. Dalam berpolitik sekalippun ada etika yang harus dipertahankan, dalam hal ini Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal sebagai Buya Hamka menjadi salah satu tokoh yang sepak terjangnya dalam negeri ini cukup luas baik dalam hal keilmuan, religiusitas dan politik. Sebagai tokoh yang pernah menjabat ketua MUI pertama di Indonesia, cara berfikirnya yang teguh berani menjadi sorotan. Hal inilah yang memunculkan tatanan yang kemudian menjadi suatu etika yang dipegang teguh oleh Hamka dalam berpolitik.Berdasarkan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran Hamka dalam etika politik dan mendeskripsikan relevansi pemikiran Hamka terkait etika politik di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Dengan pendekatan sejarah pemikiran. Hasil penelitian ditemukan bahwa menurut Kajian etika politik Hamka sendiri berdasarkan etika politik Islam yang berkembang sejalan dengan perkembangan ruang dan waktu. Kajian etika politik Islam harus memperhatikan 4 aksioma etika, yakni Tauhid, kesetimbangan, kehendak bebas dan pertanggungjawaban. Demikian halnya etika politik Islam harus memperhatikan keempat aksioma tersebut sebagai dasar fundamental pengembangan kajian etika politik Islam. Objek kajian etika politik Islam mencakup tiga aspek yang harus ditelaah yaitu, sarana, tujuan dan aksi politik. Adapun relevansi antara pemikiran Hamka dengan Etika Politik di Indonesia yaitu dimana Hamka pemikirannya berdasarkan Al-Qur’an yaitu pemerintahan dan kepemimpinan itu sebaiknya berdasarkan Syura atau musyawarah, yang juga diterapkan di Indonesia, dan bahkan terdapat dalam sila ke-4, “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.

Type: Thesis (S1)
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
J Political Science > JC Political theory
L Education > LA History of education
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah
Depositing User: ADITIA
Date Deposited: 10 Jul 2020 01:43
Last Modified: 10 Jul 2020 01:43
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/12569

Actions (login required)

View Item View Item