Fairuz, Fairuz and Dewi, Hasna and Humaryanto, humaryanto (2020) PROFIL EKSTRA PARU TUBERKULOSIS SECARA HISTOPATOLOGIK PADA FORMALIN FIXED PARAFFIN EMBEDDED (FFPE) DI PROVINSI JAMBI. Jambi Medical Journal, 8 (1). pp. 60-66. ISSN 2339-269x
![]() |
Spreadsheet
9476 - Published Version Download (38kB) |
Abstract
Latar Belakang Ektrapulmonal Tuberkulosis (EPTB) adalah suatu kondisi pada jaringan diluar paru yang ditandai secara patologi dengan keterlibatan secara ekstensif sebukan sel radang limfosit, adanya granuloma epitheloid sel datia langhans dan masa perkijuan. Tuberkulosis (TB) tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat global utama, dengan 1,5 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia. Diagnosis untuk kasus EPTB pada jaringan saat ini secara umum masih menggunakan pemriksaan patologi anatomi. Adanya berbagai variasi gambaran secara histopatologis mmebuat diagnosis EPTB seringkali tumpang tindih terumata dengan radang granulomatosa. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil EPTB secara histopatologik pada sampel FFPE di provinsi Jambi. Metode Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan teknik cross sectional, menilai gambaran histopatologis EPTB pada sediaan Formalin Fixed Paraffin Emdedded (FFPE). Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari - Agustus 2019 di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dan sampel FFPE yang berasal dari Rumah Sakit di Provinsi Jambi.. Data histopatolgis dibagi menjadi 3 kategori yaitu : mastitis kronis non spesifik, mastitisn kronis granulomatosa dan mastitis kronis spesifik. Variabel histopatologi yang dinilai dengan skor histopatologis. Hasil Didapatkan 72 jaringan FFPE EPTB dari Rumah Sakit di Provinsi Jambi , paling banyak berasal dari kelenjar getah bening sebanyak 58,3% diikuti dengan payudara sebanyak 16,5%. Gambaran histopatolgois paling banyak adalah sesuai dengan tuberculosis (EPTB) sebanyak 54,2% dan kasus radang granulomatosa yang masih tinggi yaitu sebanyak 44,4%. Gambaran histopatologis EPTB memenuhi semua kriteria tuberulosis (100% ), berbeda dengan radang granulomatosa hanya memenuhi 2 kriteria yaitu sebukan limfiosit dan gambaran epitelioid. Kesimpulan gambaran histopatologis ekstra paru tuberkulosis secara histopatologis paling banyak ditemukan di kelenjar getah bening dan sebagian besar masih memberikan gambaran yang klasik.
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Kedokteran |
Depositing User: | Fairuz |
Date Deposited: | 25 Mar 2021 04:34 |
Last Modified: | 25 Mar 2021 04:34 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/13194 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |