PREDIKSI EROSI PADA BERBAGAI SATUAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAS BERMAS KABUPATEN KERINCI

Ananta, Ferry and Idris, Aswandi and Ajidirman, Ajidirman PREDIKSI EROSI PADA BERBAGAI SATUAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAS BERMAS KABUPATEN KERINCI. UNIVERSITAS JAMBI. ISSN 1234

[img] Text
Artikel Ilmiah Ferry Ananta SK.pdf

Download (789kB)

Abstract

Erosi merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang sangat serius pada suatu ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Erosi adalah peristiwa terlepasnya partikel-partikel tanah dari permukaan yang mengakibatkan ikut hilangnya material, nutrisi organik tanah, penurunan produktivitas panen dan penurunan kualitas air.DAS Bermas merupakan daerah dengan topografi yang berada pada ketinggian 950-1200 m di atas permukaan laut (Badan Pusat Statistik Kabupaten Kerinci, 2016). Wilayah DAS Bermas sebagian besar memiliki kemiringan lahan di atas 40% dengan kondisi wilayah yang bergelombang (berbukit) sampai curam (Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci, 2015). Daerah Aliran Sungai Bermas terletak di Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci yang berada diantara Kecamatan Gunung Kerinci dan Kecamatan Air Hangat Barat. Mayoritas penggunaan lahan yang berada di DAS Bermas didominasi oleh kebun campuran. Kegiatan pertanian pada kebun campuran yang dilakukan di daerah hulu yang diterapkan masyarakat setempat didominasi searah lereng. Hal ini menyebabkan potensi erosi meningkat akibat konsentrasi aliran permukaan pada setiap alur mengakibatkan daerah DAS Bermas dan sekitarnya mengalami degradasi lahan. Penelitian ini dilakukan menggunakan salah satu model prediksi erosi RUSLE yang cukup banyak dipakai. Metode analisis yang digunakan adalah metode pendekatan analisis overlay parameter-parameter erosi menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) kemudian dilakukan perhitungan antara parameter-parameter dengan menggunakan rumus RUSLE. Hasil dari analisis menunjukkan nilai laju erosi yang dapat digunakan untuk menentukan kelas bahaya erosi. Berdasarkan Hasil perhitungan prediksi laju erosi dengan metode RUSLE menunjukkan laju erosi yang paling rendah terjadi pada satuan penggunaan lahan Hutan (SPL 8) yaitu sebesar 0,002 ton/ha/tahun sedangkan satuan penggunaan lahan yang memiliki laju erosi paling tinggi adalah satuan penggunaan lahan perladangan (SPL 4) mencapai 5,06 ton/spl/tahun dengan laju erosi DAS Bermas sebesar 7,02 ton/ha/tahun.

Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: S.K
Date Deposited: 19 Mar 2021 02:21
Last Modified: 19 Mar 2021 02:21
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/16596

Actions (login required)

View Item View Item