PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PEMASANGAN/ PELEPASAN IMPLAN/ ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR).

Herlambang, Herlambang and Dwi Fitri, Amelia and Natasha, Nyimas and Puspasari, Anggelia and Kusdiyah, Erny and Nofrienis, Rina and Harahap, Huntari and Hayani harahap, Asro (2020) PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PEMASANGAN/ PELEPASAN IMPLAN/ ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR). Pengabdian Universitas Jambi Untuk Negeri. pp. 67-70.

[img] Text
5946-14237-1-SM.pdf

Download (533kB)

Abstract

TMenurut world population data sheet 2013, Indonesia menempati urutan ke-5 di dunia dengan perkiraan jumlah penduduk terbanyak, yaitu 249 juta jiwa dengan angka fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) 2,6, dimana angka tersebut berada di atas rata-rata TFR ASEAN yaitu 2,4. Diantara negara ASEAN, Indonesia menjadi negara dengan penduduk terbanyak. Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga menyebutkan bahwa pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat; dan keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Program KB merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas. Pengaturan kehamilan dalam program KB dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi. Ada berbagai jenis kontrasepsi, diantaranya Implan dan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Metode AKDR merupakan metode “use and forget”, metode ini mudah digunakan, jangka panjang dan setelah pemasangan, akseptor KB tidak perlu repot harus mengingat jadwal penggunaan kontrasepsi. Keunggulan lain metode ini adalah tidak menganggu kesuburan. Setelah AKDR dilepas, fertilitas ibu dapat kembali dengan cepat. Metode implan merupakan metode kontrasepsi hormonal jangka panjang, mengandung hormon progestin dan memiliki keunggulan tidak menimbulkan efek samping hipertensi dan tidak mengganggu produksi ASI seperti pil KB kombinasi. Dalam renstra BKKBN 2020-2024 disampaikan bahwa isu strategis terkait cakupan KB adalah kurangnya pengetahuan pasangan suami istri terhadap kesehatan reproduksi dan kurangnya akses terhadap informasi yang akurat dan terpercaya mengenai alat kontrasepsi. Saat ini, BKKBN di seluruh wilayah Indonesia senantiasa menyiapkan dan memfasilitasi program kerjasama baik regional, nasional dan internasional untuk meningkatkan cakupan KB modern ini. Pandemic 68 COVID-19 merupakan hal yang perlu mendapat perhatian khusus baik dalam hal akses maupun pelayanan dan juga fenomena “baby boom”. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dan pemasangan KB implant dan AKDR Bersama mitra BKKBN Provinsi Jambi merupakan suatu upaya yang sangat bermanfaat.

Type: Article
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Depositing User: Herlambang
Date Deposited: 19 Mar 2021 03:40
Last Modified: 19 Mar 2021 03:40
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/18606

Actions (login required)

View Item View Item