TARÂDUF DALAM AL-QUR’AN PADA JUZ 15, 16 DAN 17 (ANALISIS ‘ILM AD-DILÂLAH LAFÂDZ AL-INSÂN DAN BASYAR)

Humayro, Azza (2021) TARÂDUF DALAM AL-QUR’AN PADA JUZ 15, 16 DAN 17 (ANALISIS ‘ILM AD-DILÂLAH LAFÂDZ AL-INSÂN DAN BASYAR). S1 thesis, Pendidikan Bahasa Arab.

[img] Text
skripsi azza - sidang full FIX 6-.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
cover halaman 1.pdf

Download (183kB)
[img] Text
persetujuan azza pdf.pdf

Download (238kB)
[img] Text
pengesahan azza.pdf

Download (280kB)
[img] Text
ABSTRAK azza.pdf

Download (375kB)
[img] Text
BAB I azza.pdf

Download (889kB)
[img] Text
BAB V azza.pdf

Download (372kB)
[img] Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (545kB)

Abstract

ABSTRAK Azza Humayro’, 2021. Tarâduf Dalam Al-Qur’an Pada Juz 15, 16 dan 17 (Analisis ‘Ilm Ad-Dilâlah Lafâdz Al-Insân Dan Basyar), skripsi. Pendidikan Bahasa Arab. Universitas Jambi, Pembimbing 1. Sulhi M Daud Abdul Kadir, Lc.,M.H. 2. M. Rohiq, S.S., M. Kata kunci: tarâduf, Ilm Ad-Dilâlah, al-Insân-basyar Dalam Al-Qur’an fenomena mutarâdif (sinonimitas) telah menjadi kajian yang sering diperbincangkan. Para ulama ahli bahasa Arab memperbedatkan keberadaan tarâduf (sinonim) atas lafâdz (kata) yang berada dalam Al-Qur’an, ada yang sepakat dan ada tidak yang tidak sepakat akan keberadaan mutarâdif dalam Al-Qur’an. Penelitian ini mengkaji lafâdz al-Insân dan basyar yang bermakna manusia. Data yang digunakan adalah ayat-ayat Al-Qur’an pada juz 15, 16 dan 17 yang di dalamnya terdapat lafâdz al-Insân dan basyar, yang bertujuan mengetahui makna konstekstual dan hubungan makna kedua lafâdz ini melalui sampling beberapa lafâdz atau objek pada juz 15, 16 dan 17 dianalisis dengan ‘ilm ad-dilâlah (semantik) dan dibantu dengan penafsiran Al-Qur’an. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan bersifat kualitatif deskriptif analitif. Hasil penelitian yang ditemukan pada lafâdz al-Insân adalah penamaan untuk manusia yang menunjukkan manusia dari sisi ruh, jiwa, akal, hati manusia yang tak bisa dilihat. Sementara pada lafâdz basyar juga penamaan untuk manusia yang menunjukkan manusia dalam bentuk fisik (jasad) yang bisa dilihat dan mengerti. Untuk makna kontekstual lafâdz al-Insân pada surat Al-Isrâ’ ayat 83 dan surat Al-Ĥajj ayat 66 dipengaruhi oleh konteks bahasa (al-Siyâq al-Lughawî) yaitu dilihat dari penjelasan sebelum dan setelah kedua lafâdz tersebut. Kemudian Makna kontekstual lafâdz basyar pada surat Al-Kahfi ayat 110 dan surat Maryam ayat 26 dipengaruhi oleh konteks bahasa (al-Siyâq al-Lughawî) yaitu dilihat dari penjelasan sebelum dan setelah kedua lafâdz tersebut. hubungan makna lafâdz al-Insân dan basyar ialah saling terhubung satu sama lain sebagai penamaan untuk manusia dalam bentuk jasad yang saling menyatu dengan konteks berbeda.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa Arab
Depositing User: Azza Humayro
Date Deposited: 26 Apr 2021 06:44
Last Modified: 26 Apr 2021 06:44
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/19654

Actions (login required)

View Item View Item