Simanullang, Arif (2021) Karakteristik Edible Film Pati Jagung Yang Dikeringkan Dengan Oven Dan Dehumidifier. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
FULL SKRIPSII.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
Halaman Pengesahann.pdf Download (207kB) |
![]() |
Text
abstrak.pdf Download (185kB) |
![]() |
Text
BAB I .pdf Download (377kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (182kB) |
![]() |
Text
Cover.pdf Download (99kB) |
![]() |
Text
daftarpustakaa.pdf Download (412kB) |
Abstract
ABSTRAK - Pengembangan edible film pada makanan selain dapat memberikan kualitas produk yang lebih baik dan memperpanjang daya tahan juga sebagai salah satu jenis kemasan yang ramah lingkungan dan dapat langsung dimakan bersama dengan produk pangan yang dikemasnya. Proses pengeringan edible film pada umumnya menggunakan oven. Selain menggunakan oven pengeringan juga bisa dilakukan dengan dehumidifier yang berfungsi untuk mengurangi kandungan uap air dalam suatu ruangan sehingga kadar kelembaban menjadi rendah dengan melalui proses yang dinamakan dehumidifikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pengeringan edible film menggunakan oven dan dehumidifier dalam menghasilkan karakteristik edible film pati jagung terbaik dan untuk mengetahui waktu dan jenis alat pengeringan terbaik dalam pembuatan edible film menggunakan oven dan dehumidifier. Penelitian ini terdiri dari satu faktor yaitu alat pengeringan edible film . Alat pengeringan yang pertama adalah oven dengan 3 perlakuan suhu dan lama pengeringan yang berbeda yaitu: Suhu 50oC dengan lama pengeringan 7 jam, suhu 60oC dengan lama pengeringan 6 jam, suhu 65oC dengan lama pengeringan 4 jam. Pengeringan yang kedua yaitu menggunakan dehumidifier dengan suhu berkisar 31-50ºC dan lama pengeringan 15 jam. Setiap perlakuan dilakukan perulangan sebanyak 3 kali. Parameter yang diukur yaitu ketebalan, laju transmisi uap air, daya serap air, transparansi dan kecerahan pada warna edible film. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan sidik ragam anova pada taraf 1% dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pengering oven dan dehumidifier dengan suhu serta lama pengeringan tidak berpengaruh nyata terhadap ketebalan, laju transmisi uap air, daya serap air, transparansi dan kecerahan edible film yang dihasilkan. Penggunaan jenis alat pengering oven dan dehumidifier pada semua taraf suhu dan lama pengeringan akan menghasilkan edible film dengan mutu dan karakteristik yang sama baiknya serta dapat memenuhi standar JIS. Edible film yang dihasilkan memiliki ketebalan berkisar antara 0,175-0,185 mm, laju transmisi uap air berkisar antara 9,500-37,500 g/m2.24jam, daya serap air berkisar antara 33.333-38,062%, transparansi berkisar antara 11,573-12,065%/mm dan kecerahan berkisar antara 29,064-29,66. Kata Kunci: Edible Film, Dehumidifir, Oven, Pengeringan ABSTRACT - The development of edible films in food can not only provide better product quality and extend durability, but also as one type of packaging that is environmentally friendly and can be eaten directly with the food products it packs. Edible film drying process generally uses an oven. Apart from using a drying oven, it can also be done with a dehumidifier which functions to reduce the moisture content in a room so that the moisture content is low by going through a process called dehumidification. The purpose of this study was to determine the effect of temperature and drying time of edible film using an oven and dehumidifier in producing the best characteristics of corn starch edible film and to determine the time and type of the best drying equipment in making edible film using an oven and dehumidifier. This research consists of one factor, namely the edible film drying device. The first drying tool is an oven with 3 different temperature treatments and drying time, namely: 50oC with 7 hours drying time, 60oC temperature with 6 hours drying time, 65oC temperature with 4 hours drying time. The second drying is using a dehumidifier with temperatures ranging from 31-50ºC and drying time of 15 hours. Each treatment was repeated 3 times. The parameters measured were thickness, water vapor transmission rate, water absorption, transparency and brightness on the color of the edible film. The data obtained were analyzed statistically using anova variance at the 1% and 5% levels. The results showed that the type of oven dryer and dehumidifier with temperature and drying time had no significant effect on thickness, water vapor transmission rate, water absorption, transparency and brightness of the resulting edible film. The use of oven dryer and dehumidifier at all temperature levels and drying times will produce edible films with the same quality and characteristics and can meet JIS standards. The resulting edible film has a thickness ranging from 0.175 to 0.185 mm, the water vapor transmission rate ranges from 9,500-37,500 g / m2, 24 hours, water absorption ranges from 33,333-38,062%, transparency ranges from 11,573-12,065% / mm and brightness ranges from 29,064 -29.66. Keywords: Edible Film, Dehumidifir, Oven, Drying
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Edible Film, Dehumidifir, Oven, Drying |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknik Pertanian |
Depositing User: | ARIFSON SIMANULLANG |
Date Deposited: | 10 Jun 2021 04:19 |
Last Modified: | 10 Jun 2021 04:19 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/20316 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |