Ado, Muhammad Yusha (2021) IDENTIFIKASI SEBARAN MINERALISASI TIMAH & STRUKTUR GEOLOGI MENGGUNAKAN METODE GEOMAGETIK DI BUKIT PUYUH KECAMATAN TEMPILANG KABUPATEN BANGKA BARAT. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
Skripsi-dikonversi.pdf Download (4MB) |
![]() |
Text
Cover Skripsi.pdf Download (828kB) |
![]() |
Text
Halaman Pengesahan.pdf Download (437kB) |
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (142kB) |
![]() |
Text
BAB I.docx Download (26kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (85kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (113kB) |
Abstract
Telah dilakukan pengambilan data dengan metode geomanetik di Bukit Puyuh Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat Bersama PT.Timah.Tbk pada tanggal 14 Februari 2020 sampai 30 april 2020. Data yang diambil berupa data Lapangan (Primer) dan dilakukan di lingkuanan IUP PT.Timah.Tbk itu sendiri. Pengambilan data magnetik ini dilakukan pada lokasi yang sebelumnya telah dilakukan pemetaan geologi terlebih dahulu dengan Luas wilayah penelitian seluas 4 x 3 km. Untuk lintasan penelitian berjumlah 38 lintasan dengan spasi 100 meter di tiap lintasan dan jarak 10 meter di tiap titik pengukuran. Jumlah titik pengukuran yang diambil pada wilayah penelitian adalah sebanyak 9313 titik dengan 3 kali pengulangan di setiap titiknya. Zona sebaran anomali magnetik di wilayah penelitian memiliki variasi nilai anomali magnetik mulai dari -6.5nT sampai 11.5nT. zona mineralisasi timah di indikasikan dengan adanya kontras nilai anomali magnetik. Kontras anomali rendah (negatif) dengan nilai -6.5nT sampai 1.2nT yang tersebar dari Barat Laut ke Tenggara dan dari Timur Laut ke Barat Daya serta bagian Selatan pabrik. Untuk anomali tinggi (positif) dengan nilai 8.8nT sampai 11.5nT tersebar dari area pabrik ke arah Barat Daya Dan Tenggara. Kontras nilai anomali magnetik ini diperkirakan mengindikasikan keberadaan struktur-struktur geologi seperti sesar serta keberadaan zona mineralisasi di sekitar area struktur. Struktur geologi yang terdapat pada wilayah penelitian adalah beberapa unit sesar yaitu sesar mendatar kiri. Sesar ini terdiri dari dua pergerakan ke kanan yang arah utamanya yaitu baratlaut-tenggara dan ke kiri yang arahnya yaitu baratdaya-timurlaut. Berdasarkan Katili, (1967) sesar mendatar kiri terbentuk terlebih dahulu daripada sesar mendatar kanan. Serta kekar-kekar yang nantinya menjadi urat-urat (vein) yang nantinya akan di isi oleh mineral seperti kasiterit.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | A General Works > AS Academies and learned societies (General) Universitas Jambi (UNJA) > Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > A General Works > AS Academies and learned societies (General) |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Geofisika |
Depositing User: | ADO M. YUSHA |
Date Deposited: | 16 Jun 2021 07:31 |
Last Modified: | 16 Jun 2021 07:31 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/20678 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |