Alawiyah, Susi (2021) PERJUANGAN BATALYON GATOT KACA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI KEWEDANAN KUALA TUNGKAL MASA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948-1949. S1 thesis, Ilmu Sejarah.
![]() |
Text
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (206kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PERSETUJUAN.pdf Download (908kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (882kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (186kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (676kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (306kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (411kB) |
Abstract
ABSTRAK Bangsa Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, namun Bangsa Indonesia masih harus mempertahankan Kemerdekaan dari penjajahan Bangsa Belanda. Pertempuran banyak terjadi diberbagai daerah ketika Belanda datang kembali ke Indonesia. Pertempuran melawan Belanda juga terjadi di Keewedanaan Kuala Tungkal Khususnya pada Dua Front Perjuangan yakni Front Sengeti dan Tungkal Area. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah latar belakang terbentuknya Batalyon Gatot Kaca lalu perjuanganperjuangan Batalyon Gatot Kaca di pertempuran dua front dalam mempertahankan kemerdekaan di Jambi serta dampak perjuangan Batalyon Gatot Kaca terhadap pejuang sipil dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi langkah-langkah kegiatan heuristik, kritik sumber, interprestasi, dan historiografi. Selanjutnya sumber-sumber dikritik interen dan kritik eksteren yang akan menghasilkan fakta. Fakta-fakta tersebut akan dihubungkan, disintesiskan sehingga menghasilkan suatu rangkaian peristiwa yang kronologis dan logis, dengan memasukan pikiran-pikiran penulis, dan meninterpretasikan fakta-fakta tersebut. Hasilnya dideskripsikan secara naratif dan akan dianalisis secara kritis. Hasil penelitian penetapan pembentukan Batalyon Gatot Kaca ini disampaikan langsung oleh komandan Front Utara/STD Act. Mayor (Letkol) Harun Sohar sekitar minggu ketiga bulan Maret 1949 bertempat di Merlung. Pertempuran petempuran terjadi di dua front yang pertama pada awal bulan Juni 1949. Kemudian, pada tanggal 28 Januari 1949, satu pasukan TNI yang di pimpin langsung oleh Letnan Muda A. Fattah Komandan Sektor 1023 bergerak dari Pembengis untuk menyerang Belanda ke Kuala Tungkal. Berakhirnya masa pertempuran ini ditandai dengan penyerahan kedaulatan kewedanan Kuala Tungkal langsung diserahkan oleh pihak Belanda yang dilakukan oleh pemerintah TBA Wedana Ishak kepada pemerintah RI Wedana Nurdin dari pihak RI yang dilaksanakan pada hari kamis tanggal 15 Agustus 1949 di desa Parit Deli yang disaksikan oleh KTN. Selama zaman revolusi kemerdekaan ini antara para pejuang dan pemimpin-pemimpin gerilya yang sekian lama bermukim di daerah gerilya, terjadi kerja sama yang mesra untuk menghalangi kemajuan-kemajuan tentara Belanda di berbagai tempat. Dampak dari perjuangan masa Agresi Belanda ini terhadap masyarakat yakni terjalinnya kerjasama yang baik antara para perjuang yang bermukim di daerah gerilya dengan masyarakat. Kata Kunci : Perjuangan, Batalyon Gatot Kaca, Kewedanan Kuala Tungkal.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | Susi Alawiyah |
Date Deposited: | 18 Jun 2021 02:31 |
Last Modified: | 18 Jun 2021 02:31 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/20924 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |