KARAKTERISTIK MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) BERDASARKAN KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH DAN LAMA PENYULINGAN

Safutra, Junika (2021) KARAKTERISTIK MINYAK ATSIRI KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) BERDASARKAN KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH DAN LAMA PENYULINGAN. S1 thesis, Kehutanan.

[img] Text
skripsi FUL (Junika Safutra) 2021.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
COVER JULIT KERAS.pdf

Download (59kB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (196kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (9kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (125kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (7kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (407kB)

Abstract

Kayu manis (Cinnamomum burmannii) merupakan tanaman kehutanan yang masuk kedalam suku Lauraceae. Kayu manis merupakan tanaman yang kulit batang, cabang, serta dahannya dapat digunakan sebagai bahan rempah-rempah, dan merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Kulit kayu manis dapat digunakan langsung dalam bentuk asli atau bubuk, minyak atsiri dan oleoresin. Minyaknya dapat diperoleh dari kulit batang, cabang, ranting dan daun pohon kayu manis dengan cara ekstraksi. Hasil ekstraksi dari kayu manis berupa minyak atsiri, sangat digemari di pasar Amerika dan Eropa. Minyak tersebut, banyak digunakan untuk bahan baku industri pembuatan minyak wangi, kosmetika, farmasi dan industri lainnya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pematang Pauh, Kecamatan Sungai tenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan dua faktor yaitu faktor pertama tipe ketinggian tempat tumbuh pohon kayu manis, yang terdiri dari tiga taraf yaitu ketinggian 500-699 m dpl di Kecamatan Lembah Masurai, ketinggian 700-899 m dpl di Kecamatan Sungai Tenang dan ketinggian 900-1099 m dpl di Kecamatan Jangkat. Faktor kedua yaitu lama penyulingan yang perdiri dari dua taraf yaitu 4 jam dan 6 jam dengan masing-masing perlakuan tiga kali ulangan. Sehingga diperoleh 18 sampel minyak atsiri kulit kayu manis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor asal ketinggian tempat tumbuh kayu manis berpengaruh nyata terhadap rendemen dan bobot minyak atsiri yang dihasilkan yaitu dapat meningkatkan nilai rendemen dan bobot jenis. Faktor Lama waktu destilasi berpengaruh nyata terhadap rendemen minyak atsiri yang diperoleh tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap bobot jenis minyak. Interaksi antara faktor asal bahan dan lama pengeringan memberikan pengaruh nyata terhadap hasil rendemen minyak atsiri yaitu kombinasi faktor tempat tumbuh 500-699 m dpl dengan lama penyulingan 6 jam memberikan nilai rendemen minyak atsiri terbesar (0,1067g/ml) dibandingkan kombinasi perlakuan lain. Uji organoleptik bau dan warna menunjukkan bahwa bau dan warna minyak atsiri yang diperoleh dari hasil destilasi hampir sama pada seluruh kombinasi perlakuan yaitu berbau mirip-hampir mirip bau kulit manis sampel dan warna kuning kecoklatan-coklat muda.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Kehutanan
Depositing User: JUNIKA SAFUTRA
Date Deposited: 22 Jun 2021 01:58
Last Modified: 22 Jun 2021 01:58
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/21369

Actions (login required)

View Item View Item