PERISTIWA SAMBAS DI KALIMANTAN BARAT 1999

Indiarto Dwi, Doddy (2021) PERISTIWA SAMBAS DI KALIMANTAN BARAT 1999. S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text PERISTIWA SAMBAS KALIMANTAN BARAT 1999.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text cover.pdf Download (201kB)
	Text Lembar Perstujuan dan Pengesahan.pdf Download (2MB)
	Text ABSTRAK (1).pdf Download (270kB)
	Text BAB 1.pdf Download (319kB)
	Text BAB V.pdf Download (185kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (183kB)

Abstract

ABSTRAK Indiarto, Doddy. 2021. Peristiwa Sambas Kalimantan Barat 1999: Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. FKIP. Universitas Jambi. Pembimbingan : (I) Drs. Budi Purnomo, M..Pd. (II) Anny Wahyuni, S. Pd., M. Pd. Kata Kunci: Peristiwa Sambas Kalimantan Barat 1999 Kerusuhan di Sambas, Kalimantan Barat yang terjadi pada tahun 1999 merupakan salah satu bentuk atau contoh konflik sosial dimana kerusuhan tersebut merupakan puncak dari perseteruan dua suku bangsa yang selama ini mendiami Kabupaten Sambas yakni etnik Madura dan etnik Melayu. Etnik Madura ini dikenal sering berseteru juga dengan suku lain yang ada di Kalimantan Barat karena etnik Madura ini dikenal sebagai pribadi yang buruk seperti menyelesaikan masalah dengan kekerasan, tidak menghargain etnik lain, membawa senjata tajam (celurit) kebiasaan inilah yang menyebabkan etnik Madura sering berseteru dengan etnik-etnik lain yang ada di Kalimantan Barat. Sedangkan etnik Melayu dikenal sering mengalah dan tidak suka menyelesaikan masalah dengan kekerasan mereka lebih memilih untuk menghindari masalah. Tetapi etnik Melu tidak dapat lagi menahan amara yang di lakukan oleh etnik Madura sehingga terjadilah konflik besar yang terjadi di Kabupaten Sambas pada tahun 1999 yang mana konflik ini banyak menjatuhkan korban jiwa maupun kerugian materil. Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisisi: 1. Bagaimana Kondisi Geografis, Demografis, Demografis, Sosiologis Daerah Sambas, 2. Bagaimana penyebab konflik etnik Melayu dengan etnik Madura di Daerah Sambas, 3. Bagaimana solusi mengatasi konflik etnik Madura dan etnik Melayu di Daerah Sambas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi; Heuristik atau pengumpulan sumber, Kritik sumber atau penilaian terhadap sumber, Interpretasi atau penafsiran terhadap sumber dan historiografi atau penulisan sejarah. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa kondisi geografis, demografis, sosiologis daerah sambas, Kabupaten Sambas terletak di bagian ujung utara Provinsi Kalimantan Barat, berada di antara 003’-2008’ lintang utara dan 108039-110004’ bujur Timur. Kabupaten Sambas memiliki 19 kecamatan dan 183 desa serta 1 UPT. Kabupaten Sambas memiliki garis pantai sejauh 198,76 km dengan karakteristik sebagai besar pantainnya berpasir terbentang dari semelangi besar (Kec.Selakau) hingga tanjung Datok (Kec. Paloh). Kondisi Demografis Kabupaten Sambas pada tahun 1990 penduduk Kabupaten Sambas berjumlah 761,375 laju perkembangan penduduk di Kabupaten Sambas pada tahun 1995 mengalami peningkatan yangh jumlahnya sekitar 844,154 setelah mengalami kerusuhan jumlah penduduk Kabupaten Sambas mengalami penurunan pada tahun 2000 tercatat jumlah penduduk yaitu sekitar 454,046. Pada tahun 2010 mengalami peningkatan yangh tidak signifikan yang berjumlah sekitar 496,120 dengan kepadatan penduduk sekitar 78 jiwa/km2 atau 2.690 jiwa per desa di Kalimantan Barat setiap daerah di Kabupaten Sambas jumlah penyebaran penduduk tidak merata antar kecamatan yang satu dengan lainnya. Kecamatan Pemangkat merupakan Kecamaan dengan jumlah tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu 402 jiwa/km2. Kalimantan Barat terdiri dari 4 etnik antaranya etnik Dayak.

Type:	Thesis (S1)
Subjects:	L Education > LA History of education
Divisions:	Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah
Depositing User:	DODDY DWI INDIARTO
Date Deposited:	24 Jun 2021 07:09
Last Modified:	24 Jun 2021 07:09
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/21732

Actions (login required)

View Item