HIDAYAT, WAHID ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA. JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA. (Unpublished)
|
Text
A1C211032-ARTIKEL.pdf Download (489kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya berpikir kritis dalam mempelajari matematika. Terutama dalam hal pemecahan masalah yang masih dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik. Salah bentuk kecerdasan yang berkaitan dengan berpikir kritis menurut teori Multiple Intelligences (MI) adalah kecerdasan logis-matematis. Untuk meganalisis proses berpikir kritis siswa dapat diketahui melalui ketercapaian indikator-indikator keterampilannya dalam setiap tahapan pemecahan masalah. Sedangkan untuk mengetahui jenis kecerdasan setiap siswa dapat melalui identifikasi karakteristiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis proses berpikir kritis siswa dengan kecerdasan logis-matematis dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah menurut Goerge Polya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Timur yang berkecerdasan logis-matematis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penulis sendiri, angket tes 8 jenis kecerdasan, lembar tes pemecahan masalah matematika, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kecerdasan logis-matematis pertama (SLM1) dan ketiga (SLM3) mampu melewati proses berpikir kritis pada setiap langkah pemecahan masalah matematika menurut Goerge Polya. Kecuali pada bagian pengetahuan mengenai alternatif lain untuk memecahkan masalah nomor 1 tahap I. Dan pada bagian menyimpulkan hasil pemecahan masalah, subjek SLM1 dan SLM3 hanya mampu menjelaskan secara lisan pada saat wawancara untuk semua tes di kedua tahap. Sementara siswa dengan kecerdasan logis-matematis kedua (SLM2) pada dasarnya memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih baik daripada subjek SLM1 dan SLM3. Hanya saja dalam hal menyimpulkan hasil pemecahan masalah, subjek SLM2 sama persis dengan subjek SLM1 dan SLM3. Dari hasil penelitian ini disarankan agar dalam proses pembelajaran ataupun dalam memberikan soal-soal latihan, guru (terutama guru matematika) senantiasa mengasah atau memancing siswa untuk berpikir kritis. Dan kepada siswa, khususnya siswa dengan kecerdasan logis-matematis untuk senantiasa menigkatkan kemampuannya dalam berpikir kritis. Karena kemampuan berpikir kritis sangat menunjang kemampuan menalar dan berpikir logis yang sangat membantu dalam memecahkan masalah, terutama masalah matematika. Kata Kunci : proses, berpikir kritis, kecerdasan logis-matematis, memecahkan masalah matematika
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Matematika |
Depositing User: | WAHID HIDAYAT |
Date Deposited: | 13 Oct 2017 04:16 |
Last Modified: | 13 Oct 2017 04:16 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/2213 |
Actions (login required)
View Item |