Maryani, Dini Eka (2021) HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING DI DESA MUKAI TENGAH KECAMATAN SIULAK MUKAI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI TAHUN 2020. S1 thesis, Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Text
Skripsi Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (12kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (183kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (92kB) |
|
Text
Cover.pdf Download (17kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (96kB) |
|
Text
Halaman Persetujuan & Pengesahan.pdf Download (232kB) |
Abstract
ABSTRACT Background: Stunting is a condition of impaired growth in children that caused by poor nutrition intake so they have a body posture that is too short compared to children their age. The maternal characteristic factors such as education, occupation, height and maternal age during pregnancy are considered to have a huge influence in raising children and supporting the government's efforts to combat stunting, especially in terms of the nutritional intake of children and families. Mukai Tengah Village is one of the villages that has become a priority for stunting handling since 2018 with the highest number of stunting cases at 20.6% compared to 9 other priority villages. In February 2020 there was an increase in the percentage of stunting sufferers in Mukai Tengah village of 25% of the total number of children under five. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal characteristics and the incidence of stunting in Mukai Tengah Village, Siulak Mukai District, Kerinci Regency, Jambi in 2020. Method: This research is a quantitative cross-sectional study. The population of this study was all toddlers aged 0-59 months who lived in Mukai Tengah Village, with total 53 respondents. The sample of this study was 47 respondents. Sampling was carried out by saturation sampling technique because the population was considered small or less than 100. The data were analyzed using the chi-square test. Result: The prevalence of stunting in children under five is 34%. There is a relationship between mother's occupation (PR = 4.153, p= 0.008) and mother's height (PR = 3.882, p =0.003) with the incidence of stunting. There was no relationship between maternal education (p=0.739) and maternal age during pregnancy (p=1,000) with the incidence of stunting. Conclusion: Mother's occupation and height are at risk of causing stunting in toddlers aged 6-59 months in Mukai Tengah village 2020. Mothers are recommended to fulfill all nutritional and nutritional needs during pregnancy to childhood, especially during the first 1000 days of birth. Keywords: toddler, stunting, maternal characteristics. ABSTRAK Latar Balakang: Stunting merupakan suatu keadaan gagal tumbuh yang dapat dialami oleh anak yang ditimbulkan oleh kurangnya asupan gizi sehingga anak memiliki postur tubuh terlalu pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Faktor karakteristik ibu seperti pendidikan, pekerjaan, tinggi badan dan usia ibu saat hamil dinilai memiliki pengaruh yang sangat besar dalam membesarkan anak dan mendukung upaya pemerintah untuk memerangi masalah stunting terutama dalam hal asupan gizi anak dan keluarga. Desa Mukai Tengah adalah salah satu Desa yang menjadi prioritas penanganan stunting sejak tahun 2018 dengan jumlah kasus penderita stunting tertinggi sebesar 20,6% dibandingkan dengan 9 desa prioritas lainnya. Pada bulan februari tahun 2020 terjadi peningkatan presentase penderita stunting di desa Mukai Tengah menjadi 25% dari jumlah seluruh balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan kejadian stunting di Desa Mukai Tengah Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi Tahun 2020. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 0-59 bulan yang berada di Desa Mukai Tengah, sebanyak 53 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah 47 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling jenuh karena populasi dianggap kecil atau kurang dari 100. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil : Prevalensi kejadian stunting pada balita 34%. Terdapat hubungan antara pekerjaan ibu (PR= 4,153, p=0,008) dan tinggi badan ibu (PR=3,882, p=0,003) dengan kejadian stunting. Tidak ada hubungan antara pendidikan ibu (p=0,739) dan usia ibu saat hamil (p=1,000) dengan kejadian stunting. Kesimpulan : Pekerjaan dan tinggi badan ibu beresiko menjadi penyebab terjadinya stunting pada balita usia 6-59 bulan di desa Mukai Tengah Tahun 2020. Ibu dianjurkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan gizi dan nutrisi pada saat hamil hingga masa anak-anak terutama pada saat 1000 Hari Pertama Kelahiran. Kata Kunci: balita, stunting, karakteristik ibu
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Kedokteran |
Depositing User: | DINI EKA MARYANI |
Date Deposited: | 06 Jul 2021 04:00 |
Last Modified: | 06 Jul 2021 04:00 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/22385 |
Actions (login required)
View Item |