DETERMINAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANGKIT 2021

Quatrin Palupy, Rhis (2021) DETERMINAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANGKIT 2021. S1 thesis, Kesehatan Masyarakat.

[img] Text
24. Skripsi Full Rhis Quatrin Palupy_compressed.pdf

Download (1MB)
[img] Text
1. COVER.pdf

Download (34kB)
[img] Text
3. PERSETUJUAN & PENGESAHAN SKRIPSI.pdf

Download (731kB)
[img] Text
Abstrak Gabungan.pdf

Download (65kB)
[img] Text
14. BAB I.pdf

Download (49kB)
[img] Text
18. BAB V.pdf

Download (38kB)
[img] Text
19. DAFTAR PUSTAKA Final.pdf

Download (149kB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat dan endemis di hampir seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. Indikator kegiatan pengendalian DBD diukur dengan angka kejadian kasus per 100.000 penduduk (incidence rate/IR) dan angka kematian (case fatality rate/CFR). IR pada Tahun 2018 23,28 per 100.000 penduduk dan CFR Tahun 2018 0,36%. Walaupun terjadi penurunan CFR setiap tahunnya tetapi kejadian kasus DBD dan kematian akibat penyakit DBD tetap terjadi setiap tahun di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. Metode : Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Tangkit Tahun 2021. Design penelitian case control, penelitian dilakukan pada bulan maret sampai April 2021. Penelitian ini menggunakan data primer tahun 2021 dengan sampel sebanyak 60 respoden. Variabel yang digunakan adalah kejadian DBD, umur, pengetahuan, sikap tentang praktek 3M, menggantung pakaian bekas dalam rumah, keberadaan tempat penampungan air, tutup penampungan air, frekuensi pembersihan tempat penampungan air, kepadatan hunian. Hasil : Frekuensi pembersihan tempat penanpungan air < 1 kali dalam seminggu sebanyak 45% mengalami kejadian DBD. Model regresi logistik ganda memperlihatkan bahwa setelah dikontrol sikap praktek 3M dan tutup tempat penampungan air, responden yang frekeunsi pembersihan tempat penampungan air < 1 kali dalam seminggu mempunyai resiko untuk menderita DBD 7,8 kali dibandingkan dengan responden yang frekuensi pembersihan tempat penampungan airnya ≥ 1 kali dalam seminggu. Kesimpulan : Masalah DBD di wilayah kerja Puskesmas tangkit disebabkan oleh faktor sikap praktek 3M, tutup tempat penampungan air dan frekuensi pembersihan tempat penampungan air. Kata kunci : DBD, Puskesmas Tangkit, Tempat Penampungan Air, 3M.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Rhis Quatrin Palupy
Date Deposited: 19 Jul 2021 03:35
Last Modified: 19 Jul 2021 03:35
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/23258

Actions (login required)

View Item View Item