RAHMAWATI, NURUL KAJIAN PEMBUATAN GULA CAIR BERBAHAN DASAR KULIT SINGKONG (Manihot utilissima Pohl.) DENGAN PEMANFAATAN BAKTERI Bacillus licheniformis. KAJIAN PEMBUATAN GULA CAIR BERBAHAN DASAR KULIT SINGKONG (Manihot utilissima Pohl.) DENGAN PEMANFAATAN BAKTERI Bacillus licheniformis. (Submitted)
![]() |
Text
ARTIKEL ILMIAH Nurul.R Fix.pdf Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Rahmawati,N. 2017. Kajian Pembuatan Gula Cair Berbahan Dasar Kulit Singkong (Manihot utilissima Pohl.) dengan Pemanfaatan Bakteri Bacillus licheniformis: Skripsi, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Retni S.Budiarti, S.Pd., M.Si (II) Dra.Hj.Harlis, M.Si. Kata kunci : Gula Cair, Kulit singkong, B. Licheniformis. Gula merupakan salah satu bahan pokok yang biasa di gunakan oleh masyarakat untuk mengolah makanan ataupun minuman. Gula dijadikan sebagai salah satu sumber kalori, sebagai pemberi rasa manis, memperbaiki tekstur makanan dan minuman menjadi lebih kental atau bewarna lebih pekat, dan memberikan aroma lebih lezat. Kulit singkong merupakan limbah dari umbi singkong (Manihot utilissima Pohl.) yang dapat dijadikan bahan dasar pembuatan gula dalam bentuk cair dengan memanfaatkan mikroorganisme. Dalam hal ini mikroorganisme yang digunakan yaitu Bakteri Bacillus licheniformis, yang merupakan bakteri penghasil enzim APPM (Amilum Pemecah Pati Mentah) yang dapat memecah substrat pati untuk menghasilkan glukosa. Selain sebagai alternatif pengganti gula tebu, pemanfaatan kulit singkong menjadi gula cair juga sebagai upaya meminimalisir limbah kulit singkong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gula cair berbahan dasar kulit singkong (M. utilissima Pohl.) dapat dihasilkan melalui pemanfaatan bakteri B. licheniformis dengan konsentrasi 1:1. Berdasarkan uji kadar gula terdapat perbedaan antara pati kulit singkong sebelum dan sesudah diberi suspensi B .licheniformis, yaitu 0,16 % dan 3,54 %. Hasil uji kandungan kalori dari gula cair kulit singkong oleh B. licheniformis yaitu sebesar 113 kkal/100 g. Sedangkan kandungan kalori pada gula pasir tebu yaitu sebesar 364 kkal/100 g. Hal ini membuktikan bahwa gula cair kulit singkong memiliki kandungan kalori yang cukup rendah. Selain itu hasil uji biokimia gula cair kulit singkong menunjukkan positif pada uji benedict untuk membuktikan adanya gula reduksi. Hasil uji sampel menunjukkan perubahan warna dari kuning kecokelatan menjadi hijau tosca. Menurut indikator dengan warna hijau menunjukkan konsentrasi gula reduksi yaitu <0,5 %. Berdasarkan hasil penelitian ini gula cair kulit singkong dapat dihasilkan dengan memanfaatkan B. licheniformis dengan menggunakan konsentrasi 1:1. Perlu dilakukan uji kelayakan konsumsi pada gula cair kulit singkong dan juga penelitian lebih lanjut untuk mengetahui konsentrasi terbaik agar menghasilkan gula cair kulit singkong melalui pemanfaatan B. licheniformis dengan hasil yang optimal.
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Depositing User: | NURUL RAHMAWATI |
Date Deposited: | 25 Oct 2017 06:54 |
Last Modified: | 25 Oct 2017 06:54 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/2373 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |