mariani, mariani (2021) KONTRIBUSI PEMANFAATAN KAWASAN LINDUNG HUTAN MANGROVE TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT DESA TUNGKAL I KECAMATAN TUNGKAL ILIR. S1 thesis, kehutanan.
![]() |
Text
SKRIPSI MARIANI.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
cover.pdf Download (114kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (360kB) |
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (16kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (98kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (91kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (164kB) |
Abstract
Sumber daya hutan adalah semua yang berupa hutan dan ada di alam dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya hutan jika dilihat dari objek pemanfaatannya terbagi tiga, yaitu kawasan, hasil hutan kayu dan non kayu serta layanan ekosistem. Kawasan hutan dapat dikelola untuk mendapatkan manfaat sosial, lingkungan dan ekonomi, salah satunya pemanfaatan untuk perikanan dalam kawasan hutan, hasil hutan berupa hasil hutan bukan kayu dan hasil hutan kayu dan layanan ekosistem berbentuk jasa lingkungan (Renggi et al., 2015). Salah satu sumber daya hutan adalah hutan mangrove (Litiloly et al, 2020). Tanjung Jabung Barat saat ini merupakan salah satu kabupaten yang memiliki hutan mangrove yang lestari yang dijaga dengan baik. Hutan mangrove ini lebih tepatnya berada di Pangkal Babu Dusun Bahagia Desa Tungkal Satu Kecamatan Tungkal Ilir. Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung mengatakan bahwa sempadan pantai merupakan bagian dari kawasan perlindungan setempat dimana, perlindungan sempadan pantai dilakukan agar melindungi wilayah pantai (pesisir) dari kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian dari fungsi pantai. Menurut Peraturan Pemerintah Kehutanan No P.03/MENHUT/V/2004 yang mengatakan bahwa hutan mangrove merupakan jalur hijau daerah pantai. Pangkal Babu Dusun Bahagia memiliki hutan mangrove sepadan pantai maka hutan mangrove Pangkal Babu merupakan kawasan lindung sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 1990. Hingga saat ini hutan mangrove terus dijaga oleh masyarakat setempat dengan dibantu oleh KTH yang dibentuk pada tahun 2002, terjaganya hutan mangrove membuat pemuda Pangkal babu melihat adanya potensi untuk dijadikan sebagai ekowisata. Sektor jasa lingkungan berupa ekowisata yang dimanfaatkan masyarakat dapat meningkatkan pendapatan. Pengembangan pariwisata akan berdampak positif dimana akan menjadi lapangan pekerjaan baru dan kesempatan berusaha disekitar pariwisata untuk meningkatkan pendapatan (Soedarmo, 2018). Masyarakat memanfaatkan hutan mangrove Pangkal Babu menjadi ekowisata yang diberi nama ekowisata mangrove, ekowisata hutan mangrove dikelola oleh kelompok Pemuda Pesisir (PASIR), dari sinilah terbukanya lapangan pekerjaan yaitu sebagai penjaga parkir. Sehingga dapat dilihat bahwa hutan mangrove yang ada di Pangkal Babu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dalam bentuk sumber pendapatan yaitu dari Nelayan dan Ekowisata. Lugina et al (2019) mengatakan ekosistem mangrove mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan masyarakat terutama masyarakat yang dekat dengan hutan mangrove, sesuai yang dikatakan oleh Setiawan et al (2017) dimana masyarakat sangat bergantung terhadap keberadaan hutan mangrove dari segi ekonomi karena hutan mangrove merupakan sumber mata pencaharian masyarakat yang tinggal disekitar hutan mangrove dengan cara memanfaatkan hutan mangrove. Hasil penelitian dari Fauzi (2017) menyebutkan bahwa hutan mangrove Pangkal Babu memberikan 5 manfaat yaitu manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat warisan, manfaat pilihan dan manfaat keberadaan dimana pada tahun 2016 nilai total dari 5 manfaat ini sebesar Rp.2.089.117.536,67. Penelitian tersebut menemukan bahwa manfaat langsung dari hutan mangrove Pangkal Babu berupa HHBK, HHK dan Nelayan. Berdasarkan urain diatas dapat dilihat bahwa manfaat dari hutan mangrove Pangkal Babu sangat besar, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Dusun Bahagia Desa Tungkal I khususnya RT 07 dan RT 08 (Pangkal Babu) yang akan melihat bagaimana kontribusi dari pemanfaatan hutan mangrove terhadap pendapatan rumah tangga masyarakat sekitar hutan mangrove Pangkal Babu. Tujuan penelitian ini untuk menghitung berapa besar kontribusi dari pemanfaatan kawasan lindung hutan mangrove Pangkal Babu terhadap pendapatan rumah tangga masyarakat Pangkal Babu Dusun Bahagia Desa Tungkal I. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus dengan kriteria masyarakat yang memanfaatkan kawasan lindung hutan mangrove Pangkal Babu diperoleh sebanyak 23 responden rumah tangga. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan kuantitatif. Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan rumah tangga dengan menggunakan data primer dan sekunder melalui wawancara menggunakan kuesioner dengan anggota keluarga masyarakat yang memanfaatkan kawasan lindung hutan mangrove. Hasil dari penelitian ini didapatkan besar kontribusi pemanfaatan kawasan lindung hutan mangrove terhadap pendapatan rumah tangga masyarakat sebesar 16,94 %. Kata kunci : Pendapatan rumah tangga, pemanfaatan kawasan lindung hutan mangrove
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Kehutanan |
Depositing User: | MARIANI |
Date Deposited: | 23 Jul 2021 06:38 |
Last Modified: | 22 Jul 2024 08:08 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/24150 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |