INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) DAN PEMBERIAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT MALAPARI (Pongamia pinnata (L) Pierre) PADA TANAH ULTISOL

NURPAJRIANA, nurpajriana INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) DAN PEMBERIAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT MALAPARI (Pongamia pinnata (L) Pierre) PADA TANAH ULTISOL. PEMBERIAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT MALAPARI (Pongamia pinnata (L) Pierre) PADA TANAH ULTISOL.

[img] Text
NURPAJRIANA_D1D016029_ARTIKEL ILMIA.pdf

Download (514kB)
[img] Text
NURPAJRIANA_D1D016029_BAB IV.pdf

Download (387kB)
[img] Text
NURPAJRIANA_D1D016029_BAB V.pdf

Download (85kB)
[img] Text
NURPAJRIANA_D1D016029_ABSTRAK.pdf

Download (73kB)
[img] Text
NURPAJRIANA_D1D016029_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (179kB)
[img] Text
NURPAJRIANA_D1D016029_KATA PENGANTAR...pdf

Download (228kB)
[img] Text
NURPAJRIANA_D1D016029_HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (8kB)

Abstract

Penggunaan bahan bakar minyak terus meningkat berbanding lurus dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk, karena itu Indonesia harus dapat memanfaatkan kekayaan alam berupa flora dan fauna, salah satunya adalah pemanfaatan malapari (Pongamia pinnata (L) pierre). Malapari memiliki kandungan minyak 30–40% di dalam bijinya yang dapat di manfaatkan sebagai bahan bakar minyak, selain itu malapari merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada tanah kritis sehingga dapat dijadikan tanaman rehabilitasi. Hal tersebut menjadi alasan bahwa malapari perlu untuk dikembangkan dan dibudidayakan. Kemampuan hidup malapari pada tanah yang kurang baik membuat malapari cocok dijadikan tanaman rehabilitasi. Provinsi Jambi memiliki jenis tanah ultisol yang tersebar luas yang merupakan lahan kering, memiliki ciri pH dan P-tersedia yang rendah serta kandungan Fe dan Al yang tinggi, P yang tersedia didalam tanah ultisol ini dikarenakan adanya fiksasi tinggi oleh mineral Al dan Fe sehingga sulit diserap oleh tanaman. Salah satu cara untuk memperbaiki sifat tanah ultisol yaitu dengan cara pemberian bahan organik berupa arang tempurung kelapa dan penambahan mikoriza dengan dosis yang tepat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mempelajari pengaruh interaksi dan dosis yang terbaik pada pemberian inokulum FMA dan arang tempurung kelapa terhadap pertumbuhan bibit Malapari (Pongamia pinnata (L) Pierre) pada tanah ultisol. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium hutan pendidikan dan Pembibitan jurusan kehutanan, Laboratorium Silvikultur Jurusan Kehutanan, Laboratorium Dasar dan Terpadu Universitas Jambi. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari bulan Juni sampai Desember 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor utama yaitu FMA dengan dosis 0g, 5g, 10g, 15g. Faktor kedua yaitu arang tempurung kelapa dengan dosis 10% dan 20%. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan respons yang nyata pada variabel pengamatan yaitu pertambahan tinggi, diameter, jumlah daun, berat kering akar (BKA) dan berat kering tajuk (BKT) namun berbeda sangat nyata pada persen akar bermikoriza

Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
S Agriculture > SD Forestry
S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Kehutanan > Kehutanan
Depositing User: Nurpajriana
Date Deposited: 26 Jul 2021 06:59
Last Modified: 26 Jul 2021 06:59
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/24417

Actions (login required)

View Item View Item