JUMANTO, JUMANTO (2021) PENGARUH PENGGUNAAN BUNGKIL INTI SAWIT HASIL INKUBASI DENGAN ENZIM CAIRAN RUMEN KERBAU (BUBALUS BUBALIS) DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT ORGAN PENCERNAAN AYAM BROILER. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
SKRIPSI FULL JUMANTO.pdf Restricted to Repository staff only Download (755kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (15kB) |
![]() |
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (172kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (7kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (14kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (177kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (302kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bungkil inti sawit (BIS) yang diinkubasi dengan enzim ciran rumem kerbau dalam ransum terhadap bobot organ pencernaan. Enzim cairan rumen kerbau diperoleh dengan cara ekstraksi menggunaka metode filtrasi dan pengendapan dengan ammonium sulfat pada kondisi dingin suhu 40C. Penelitian ini dilaksanakan selama 42 hari dengan perlakuan yang dicobakan terdiri atas 6 tingkatan taraf BIS dalam ransum, yaitu: R0= 0 %, R1 = 6 % , R2 = 12 % , R3 = 18 %, R4 = 24 %, R5 = 30 %. Rancangan yang dipakai adalah rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 4 pengulangan. Pada umur 42 hari ayam dipotong, kemudian dihitung bobot potong, bobot hati relative, bobot proventikulus, bobot ventriculus, dan bobot usus. Hasil analisis ragam pengaruh perlakuan penggunaan bungkil inti sawit yang diinkubasi dengan enzim cairan rumen kerbau dalam ransum menunjukkan bawa penggunaan BIS hasil inkubasi tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, bobot hati dan bobot proventikulus tetapi memberikan pengaruh nyata terhadap bobot potong, bobot usus dan bobot ventrikulus. Hasil uji jarak berganda Duncan menunjukkan bahwa penggunaan BIS inkubasi dengan enzim cairam rumen kerbau pada taraf 6% tidak berbeda nyata dengan kontrol tetapi penggunaan yang lebih tinggi sampai taraf 30% menyebabkan penurunan bobot potong. Terhadap bobot usus penggunaan BIS inkubasi dengan enzim cairam rumen kerbau pada taraf 18% tidak berpengaruh nyata dengan kontrol tetapi tetapi perilaku pada taraf 6%, 12%, 24% dan 30% menyebabkan penurunan bobot usus. Terhadap bobot ventrikulus penggunaan BIS inkubasi dengan enzim cairam rumen kerbau pada taraf 6% sampai 30 % nyata menyebabkan kenaikan bobot ventrikulus. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan bungkil inti sawit yang diinkubasi dengan cairan rumen kerbau dalam ransum masih bisa digunakan sampai pada taraf 6% BIS tanpa mempengaruhi bobot organ pencernaan ayam broiler.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | JUMANTO |
Date Deposited: | 27 Jul 2021 06:54 |
Last Modified: | 27 Jul 2021 06:54 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/24709 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |