Hutauruk, Brian and Renate, Dharia and Hasnah, Nur (2021) PENGARUH PEMBERIAN PELAPIS EDIBEL DARI GLUKOMANAN TERHADAP MUTU DAN UMUR SIMPAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TEROLAH MINIMAL PADA SUHU DINGIN. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
BRIAN HUTAURUK.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
COVER BRIAN.pdf Download (22kB) |
![]() |
Text
Pengesahan.pdf Download (65kB) |
![]() |
Text
RINGKASAN.pdf Download (10kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (18kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (7kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (147kB) |
![]() |
Text
ARTIKEL BRIAN HUTAURUK.pdf Download (671kB) |
Abstract
Pepaya (Carica Papaya L.) merupakan produk holtikultura yang mengandung nilai gizi tinggi. Umumnya pepaya diminati untuk dikonsumsi segar akan tetapi memerlukan waktu dalam pengupasan kulit pepaya. Salah satu cara yang tepat yaitu dengan pengolahan minimal. Buah terolah minimal merupakan produk pangan siap santap yang dapat langsung dikonsumsi karena telah dilakukan pemotongan, pengupasan kulit buah, dan pencucian. Upaya untuk memperpanjang umur simpan buah yang terolah minimal dapat dilakukan dengan berbagai macam cara salah satunya menggunakan pelapis edibel, penggunaan pengemasan yang tepat dan penyimpanan suhu dingin. Salah satu bahan yang digunakan untuk pelapis edibel adalah glukomanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian glukomanan sebagai bahan pelapis edibel terhadap mutu dan umur simpan buah pepaya terolah minimal dan menentukan konsentrasi terbaik glukomanan sebagai pelapis edibel pada mutu dan umur simpan buah pepaya terolah minimal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan sehingga diperoleh 12 satuan percobaan. Buah pepaya terolah minimal diberi perlakuan menggunakan glukomanan dengan cara pencelupan kedalam larutan pelapis edibel dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 0,6%, 0,8%, 1% dan kontrol yang dikeringanginkan, kemudian dikemas menggunakan styrofoam + warpping dan disimpan dengan suhu 100C. Pengamatan dilakukan setiap 2 hari sekali selama 8 hari. Hasil penelitian menunjukkan bawah pelapis edibel glukomanan berpengaruh nyata terhadap laju respirasi dan sifat organoleptiknya. Perlakuan terbaik untuk buah pepaya terolah minimal dengan konsentrasi pemberian glukomanan 0,6% dengan umur simpan 4 hari memiliki nilai laju respirasi -5,84 mlCO2 /kg.jam dan uji organoleptik terhadap tekstur lunak, rasa agak manis, beraroma buah pepaya serta penerimaan keseluruhan agak suka. Kata kunci : Buah pepaya, Terolah Minimal, Glukomanan, Umur simpan ABSTRACT - Papaya (Carica Papaya L.) is a horticultural product that contains high nutritional value. Generally papaya is in demand for fresh consumption but it takes time to peel the papaya skin. One of the right ways is with minimal processing. Minimally processed fruit is a ready-to-eat food product that can be consumed directly because it has been cut, peeled, and washed. Efforts to extend the shelf life of minimally processed fruit can be done in various ways, one of which is using edible coatings, the use of proper packaging and cold storage. One of the ingredients used for edible coatings is glucomannan. This study aims to determine the effect of giving glucomannan as an edible coating material and to extend the shelf life of minimally processed papaya fruit. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments with 3 replications in order to obtain 12 experimental units. Minimally processed papaya fruit was treated using glucomannan by immersing it into an edible coating solution with different concentrations, namely 0.6%, 0.8%, 1% and the control was be aired and packed using Styrofoam + warpping and stored in temperature of 10 0C. Observations were made every 2 days for 8 days. The results showed that glucomannan edible coating had a significant effect on the Respiration Rate and Organoleptic Test (textured hedonic quality test, aroma and overall acceptance). The best treatment for minimally processed papaya fruit with a concentration of 0.6% glucomannan with a shelf life of 4 days had a respiratory -5,84 mlCO2 /kg.jam and organoleptic test on soft texture, slightly sweet taste, papaya fruit aroma and overall acceptance was rather good.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknik Pertanian |
Depositing User: | BRIAN HUTAURUK |
Date Deposited: | 29 Jul 2021 01:46 |
Last Modified: | 29 Jul 2021 01:46 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/25024 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |