KEANEKARAGAMAN LICHEN SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA DI KAWASAN PABRIK KELAPA SAWIT PT MUARA JAMBI SAWIT LESTARI KECAMATAN GERAGAI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Widiawati, Wahyu (2021) KEANEKARAGAMAN LICHEN SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN UDARA DI KAWASAN PABRIK KELAPA SAWIT PT MUARA JAMBI SAWIT LESTARI KECAMATAN GERAGAI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. S1 thesis, Biologi.

[img] Text
skripsi WAHYU WIDIAWATI(1)-1-80.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (571kB)
[img] Text
Kover skripsi.pdf

Download (111kB)
[img] Text
H.persetujuan, h pengesahan.pdf

Download (510kB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (803kB)
[img] Text
Bab 5.pdf

Download (276kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (1MB)

Abstract

Lichen merupakan organisme hasil asosiasi simbiotik yang tersusun atas berjuta-juta mikroorganisme fotosintetik (fotobiont) yang bersatu dalam jaringan hifa fungi (mikobiont). Lichen merupakan tumbuhan indikator yang peka terhadap pencemaran udara hal ini disebabkan struktur morfologi lichen yang tidak memiliki lapisan kutikula, stomata dan organ adsoptif sehingga mampu hidup dibawah cekaman polutan yang terdapat diudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman lichen dan tingkat pencememaran udara di kawasan pabrik kelapa sawit PT Muara Jambi Sawit Lestari Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian dilakukan pada tiga stasiun yaitu Stasiun 1 di kawasan dekat sumber pencemar yang berjarak 250 meter dari sumber pencemar, Stasiun 2 di kawasan pemukiman berjarak 500 meter dari sumber pencemar dan Stasiun 3 di kawasan perkebunan berjarak 750 meter dari sumber pencemar. Sampel penelitian ini yaitu lichen pada subtrat pohon di 41 plot yang berukuran 10x10 meter dan plot pengambilan sampel lichen berukuran 10x10 cm secara vertikal pada tiga sisi batang pada ketinggian 0-150 cm. Pada pengambilan sampel juga dilakukan pengukuran faktor lingkungan yang meliputi suhu udara, kelembaban udara dan intensitas cahaya. Sampel yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Weinner (H’) dan Index of Atmospheric Purify (IAP). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan sebanyak 11412 dari 28 jenis lichen dari 9 famili. Tipe thalus yang ditemukan yaitu tipe thalus crustose dan tipe thalus foliose. Spesies yang paling banyak ditemukan yaitu Dirinaria picta, hal ini menunjukkan bahwa jenis lichen tersebut tolerant terhadap perubahan kondisi lingkungan. Hasil analisis indeks keanekaragaman di lokasi penelelitian tergolong sedang. Dengan indeks keanekaragaman Stasiun I,II dan III secara berturut-turut yaitu 1,679; 1,737 dan 1,846. Keberagaman jenis lichen dipengaruhi oleh jenis tumbuhan sebagai subtrat dan faktor lingkungan. Jenis-jenis tumbuhan sebagai subtrat terdiri atas 10 jenis tanaman yaitu Pinang (Areca catechu), Sawit (Elaeis guineensis), Kelapa (Cocos nucifera), Akasia (Acaccia auriculiformis), Sengon (Albizia chinensis), Mahoni (Swietenia sp), Jengkol (Archidendron pauciflorum), Nangka (Arthocarpus heterophyllus), Mangga (Mangifera indica), Rambutan (Nephelium lappaceum). Nilai faktor lingkungan yang terdiri atas suhu udara, kelembaban udara dan intensitas cahaya pada ketiga Stasiun yaitu suhu udara berkisar 29,1ᴼC-29,9ᴼC, kelembaban udara 83,5%-84,3% dan intensitas cahaya 2456,1Lux-4286,9Lux. Kondisi tersebut merupakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan lichen. Hasil analisis IAP menunjukkan Stasiun I dikategorikan polusi sedang dengan nilai IAP sebesar 34,0. Sebaliknya, Stasiun II dan Stasiun III dikategorikan polusi sangat rendah dengan nilai IAP sebesar 70,2 dan 75,4.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi
Depositing User: WIDIAWATI
Date Deposited: 16 Sep 2021 04:08
Last Modified: 16 Sep 2021 04:08
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/25756

Actions (login required)

View Item View Item