Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit dari Udang Papai (Acetes erythraeus) Menggunakan Metode Hidrotermal pada Variasi Waktu Reaksi

Ananta, Anatasya (2021) Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit dari Udang Papai (Acetes erythraeus) Menggunakan Metode Hidrotermal pada Variasi Waktu Reaksi. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

	Text FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text COVER.pdf Download (483kB)
	Text HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (825kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (527kB)
	Text BAB I.pdf Download (557kB)
	Text BAB V.pdf Download (523kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (544kB)

Abstract

Udang papai merupakan salah satu hasil laut dari jenis udang-udangan dengan ukuran yang sangat kecil dan banyak ditemukan didaerah pesisir Jambi seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Udang papai memiliki kandungan gizi yang tinggi yaitu 3,42% air, 13,31% abu, 73,59% protein, dan 69,45% kalsium. Kandungan kalsium yang tinggi pada udang papai dapat dimanfaatkan untuk pembuatan coating gigi. Pada pembuatan coating gigi bahan yang digunakan berupa biokeramik seperti hidroksiapatit. Hidroksiapatit adalah garam kalsium fosfat yang merupakan mineral utama penyusun tulang dan gigi. Metode yang digunakan untuk mensintesis hidroksiapatit dari udang papai ini adalah metode hidrotermal. Sintesis hidrotermal yaitu metode pembentukan kristal pada tekanan tinggi serta suhu reaksi diatas titik didih air. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil sintesis hidroksiapatit adalah waktu reaksi. Variasi waktu reaksi yang digunakan yaitu 4 jam, 6 jam, dan 8 jam. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui karakteristik hidroksiapatit yang dihasilkan dan melihat pengaruh waktu reaksi terhadap sintesis hidroksiapatit dari udang papai. Hasil hidroksiapatit dikarakterisasi menggunakan instrument SEM, FTIR dan XRD. Hasil karakterisasi menyatakan bahwa waktu reaksi pada 6 jam adalah waktu terbaik pada sintesis hidroksiapatit pada udang papai. Data SEM menunjukkan bahwa hasil sintesis hidroksiapatit menggunakan metode hidrotermal berbentuk aglomerasi. Semakin lama waktu reaksi maka aglomerasi cenderung bulat dengan fase seragam. Data FTIR menunjukkan bahwa gugus fungsi yang terdeteksi adalah PO4 3, CO3 2- dan OH- dalam rentang bilangan gelombang 500 hingga 4000 cm-1. Data karakterisasi juga diperkuat dengan difaktogram dari XRD. Hasil dari difaktogram XRD menunjukkan bahwa sintesis hidroksiapatit ini terdiri dari dua fasa yaitu hidroksiapatit dan kalsiu karbonat (CaCO3) sebagai zat pengotor. Fasa CaCO3 yang terbentuk yaitu calcite. Dari ketiga hasil karakterisasi waktu optimal dalam sintesis hidroksiapatit ini yaitu pada waktu 6 jam. Papai shrimp is one of the results of kind crustaceans with a very small size and is usually found in areas such as coastal Jambi Province, West Tanjung Jabung Regency and East Tanjung Jabung. Papai shrimp has a high nutritional content is 3.42% water, ash 13.31%, 73.59% protein and 69.45% calcium. The high calcium content in papaw shrimp can be used for the manufacture of dental coatings. In the manufacture of dental coatings, the material used is in the form of bioceramics such as hydroxyapatite. Hydroxyapatite is a calcium phosphate salt which is the main mineral constituent of bones and teeth. The method used to synthesize hydroxyapatite from papai shrimp is the hydrothermal method. Hydrothermal synthesis is a method of crystal formation at high pressure and reaction temperature above the boiling point of water. One of the factors that affect the yield of hydroxyapatite synthesis is reaction time. Variations of reaction time used are 4 hours, 6 hours, and 8 hours. The purpose of this study was to determine the characteristics of the hydroxyapatite produced and to see the effect of reaction time on the synthesis of hydroxyapatite from papai shrimp. The results of hydroxyapatite were characterized using SEM, FTIR and XRD instruments. The characterization results stated that the reaction time at 6 hours was the best time for the synthesis of hydroxyapatite in Papaya Shrimp. SEM data showed that the results of the synthesis of hydroxyapatite using the hydrothermal method were in the form of agglomeration. The longer the reaction time, the agglomeration tends to be spherical with a uniform phase. FTIR data showed that the detected functional groups were PO4 3-, CO3 2- and OH- in the wave number range of 500 to 4000 cm-1. The characterization data is also strengthened by the difactogram from XRD. The results of the XRD difactogram showed that the hydroxyapatite synthesis consisted of two phases, namely hydroxyapatite and calcium carbonate (CaCO3) as impurities. The CaCO3 phase formed is calcite. From the three results, the optimal time for the synthesis of hydroxyapatite was 6 hours.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Hidroksiapatit, Hidrotermal, Waktu Reaksi
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia
Depositing User:	Ananta
Date Deposited:	23 Sep 2021 04:19
Last Modified:	23 Sep 2021 04:19
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/26455

Actions (login required)

View Item