Silitonga, Richi Arjuna (2021) DAMPAK WABAH PANDEMI COVID-19 TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT KOTA JAMBI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2020. S1 thesis, Universitas Jambi.
Text
SKRIPSI full.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (61kB) |
|
Text
bab 1.pdf Download (245kB) |
|
Text
kesimpuln bab 4.pdf Download (56kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (183kB) |
|
Text
scan lembar pengesahan.pdf Download (1MB) |
|
Text
cover.pdf Download (34kB) |
Abstract
Penyelenggaraan pilkada adalah sarana pemberian mandat dan legitimasi dari rakyat kepada kepala daerah terpilih dengan harapan kepala daerah terpilih dapat memperjuangkan kepentingan rakyat. Pilkada langsung di Indonesia sendiri dilaksanakan sejak juni 2005. Pelaksanaan pilkada langsung tersebut sebelumnya didahului keberhasilan pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden pada tahun 2004. Pelaksaan pilkada langsung diintrodusir dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah yang merupakan UU hasil revisi atas UU No. 22 1999 mengenai subtansi yang sama. Sejatinya penyelenggaraan pilkada sebagai mekanisme pemilihan haruslah dilandasi semangat kedaulatan rakyat dan dilaksanakan secara demokratis. Salah satu prasyarat utama untuk mewujudkan pemilu yang demokratis adalah adanya partisipasi politik masyarakat. Keberadaan partisipasi masyarakat dalam pilkada merupakan sesuatu yang krusial keberadaanya, sebab pilkada akan melahirkan pemimpin daerah yang kesuksesan pilkada menjadi cerminan dari kualitas demokrasi di dearah tersebut. Dalam menindak lanjuti perppu no 2 tahun 2020 tentang penundaan pilkada serentak yang akan digelar pada bulan september, dan kemudian akan dilaksanakan pada tanggal 9 desember 2020. Hal ini terjadi karena dampak dari wabah pandemi covid-19 yang mewabah ke berbagai daerah didunia. Kemudian pada bulan maret 2020 wabah tersebut terdeteksi sudah menular kepada masyarakat indonesia. Karena pesatnya penularan covid-19 di Indonesia maka pemerintah sempat mengambil sebuah kebijakan untuk menunda penyelenggaraan PILKADA serentak yang kemudian dilaksanakan kembali pada bulan desember atas dasar perppu no 2 tahun 2020 dan kemudian dituangkan dalam PKPU no 6 tahun 2020 dan diperbaharui pada PKPU no 13 tahun 2020. Sebuah kebijakan yang sangat menarik untuk melihat bagaimana tingkat partisipasi masyarakat kota Jambi atas penyelenggaraan PILKADA yang dilaksanakan ditenga wabah pandemi covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui bagaimana tingkat partisipasi masyarakat kota Jambi pada PILKADA yang dilakukan ditengah wabah pandemi covid-19 dan apa dampak yang akan terjadi terhadap tingkat partisipasi masyarakat kota Jambi. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yang pertama komisioner komisi pemilihan umum kota Jambi selaku pihak penyelenggara pilkada dan yang kedua masyarakat Kota Jambi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi penurunan tingkat partisipasi masyarakat jika dibandingkan dengan hasil pemilihan umum yang sebelumnya. Kemudian dampak dari pandemi covid-19 ialah adanya ketakutan yang terjadi ditengah masyarakat yang menimbulkan traumatik tersendiri bagi masyarakat kota Jambi dan kemudian hal tersebut berimbas pada menurunnya tingkat partisipasi masyarakat kota Jambi. The holding of regional head elections is a means of granting mandate and legitimacy from the people to elected regional heads in the hope that the elected regional heads can fight for the interests of the people. Direct regional head elections in Indonesia itself have been held since June 2005. The implementation of the direct regional head elections was previously preceded by the successful implementation of the presidential and vice presidential elections in 2004. The implementation of direct regional elections was introduced in Law no. 32 of 2004 concerning regional government which is the result of the revised Law on Law no. 22 1999 regarding the same substance. Indeed, the implementation of regional elections as an election mechanism must be based on the spirit of people's sovereignty and carried out democratically. One of the main prerequisites for realizing democratic elections is public political participation. The existence of community participation in the regional elections is something that is crucial to its existence, because the regional elections will give birth to regional leaders whose success in the elections is a reflection of the quality of democracy in the region. In following up on Perppu No. 2 of 2020 regarding the postponement of the simultaneous local elections which will be held in September, and will then be held on December 9, 2020. This is due to the impact of the COVID-19 pandemic which is endemic to various regions in the world. Then in March 2020 the outbreak was detected as having spread to the people of Indonesia. Due to the rapid transmission of COVID-19 in Indonesia, the government had taken a policy to postpone the holding of simultaneous elections which were then held again in December on the basis of Perppu No. 2 of 2020 and then set forth in PKPU No. 6 of 2020 and renewed in PKPU No. 13 of 2020. A very interesting policy to see how the level of participation of the people of the city of Jambi in the implementation of the regional head election which was carried out in the midst of the covid-19 pandemic outbreak. The purpose of this study was to find out how the level of community participation in the city of Jambi in the regional head election was carried out in the midst of the Covid-19 pandemic and what impact it would have on the level of participation of the people of the city of Jambi. This research was conducted using a qualitative research approach, namely research that provides a more detailed description of a symptom or phenomenon. Data was collected through observation, interviews and documentation. The informants in this study were divided into two, the first was the commissioner of the Jambi City General Election Commission as the organizer of the Pilkada and the second was the people of Jambi City. The results of this study indicate that there is a decrease in the level of public participation when compared to the results of the previous general election. Then the impact of the covid-19 pandemic is the fear that occurs in the community which causes its own trauma for the people of the city of Jambi and then this has an impact on the decrease in the level of participation of the people of the city of Jambi
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | regional head elections, public political participation, and the covid-19 pandemic |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education L Education > LC Special aspects of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | S |
Date Deposited: | 24 Sep 2021 06:43 |
Last Modified: | 24 Sep 2021 06:43 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/26555 |
Actions (login required)
View Item |