puji, sari mutia (2021) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN DALAM PROSES PENYIDIKAN DI POLRESTA JAMBI. S1 thesis, HUKUM PIDANA.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (43kB) |
![]() |
Text
lembar persetujuan.pdf Download (149kB) |
![]() |
Text
lembar pengesahan.pdf Download (150kB) |
![]() |
Text
1632725288427_ABSTRAK.pdf Download (30kB) |
![]() |
Text
1632725162941_BAB I.pdf Download (478kB) |
![]() |
Text
1632725365029_1632725147702_BAB IV.pdf Download (36kB) |
![]() |
Text
1632725163884_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (283kB) |
![]() |
Text
skripsi full.pdf Restricted to Repository staff only Download (742kB) |
Abstract
ABSTRAK Tujuan penelitian adalah: 1)Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana pencabulan. 2)Untuk mengetahui kendala perlindungan hukum terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana pencabulan dalam proses penyidikan. Maka masalah yang dibahas adalah: 1)Bagaimana perlindungan hukum terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana pencabulan? 2)Bagaimana kendala perlindungan hukum terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana pencabulan dalam proses penyidikan? Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konsep (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach). Bahan hukum yang dikumpulkan adalah: bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Analisis badan hukum yang terkumpul dilakukan dengan cara menginventarisasi, mensistimasi dan menginterpretasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)Unit PPA Polresta Jambi yang menangani tindak pidana kasus pencabulan yang dilakukan oleh anak di bawah umur bahwa bentuk perlindungan yang diterapkan oleh polresta Jambi masih kurang efektif. Yakni dari wawancara ada beberapa oknum yang lupa akan hak-hak anak tersebut walaupun sebagai pelaku seperti membentak dan mengancam anak.Bentuk perlindungan dalam tahapan penyidikan terhadap anak di bawah umur pelaku tindak pidana pencabulan yang diamanatkan oleh Undang-Undang yaitu proses penyidikan yang dilakukan harus dalam suasana kekeluargaan, tempat penahanan atau pemenjaraan harus dipisahkan dari tempat orang dewasa, kemudian kebutuhan jasmani, rohani dan sosial anak nakal tersebut harus dipenuhi, kemudian dalam tahap persidangan, maka pemeriksaan perkara anak dilakukan dalam sidang tertutup. Pelaksanaan perlindungan hukum anak sebagai pelaku menurut Pasal 18 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak bahwa setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya. 2)Adapun kendala yang terjadi dilapangan terhadap pemeriksaan anak sebagai pelaku tindak pidana pencabulan yaitu: Pemanggilan pelaku yang berhasil melarikan diri, komunikasi, dan media. Kata Kunci: Anak, Tindak Pidana, Pencabulan
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | PUJI |
Date Deposited: | 27 Sep 2021 07:23 |
Last Modified: | 27 Sep 2021 07:23 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/26668 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |