Isolasi Senyawa Aktif Antijamur Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea indica L.) terhadap Jamur Microsporum canis dengan Metode Difusi Cakram

Safitri, Devi (2021) Isolasi Senyawa Aktif Antijamur Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea indica L.) terhadap Jamur Microsporum canis dengan Metode Difusi Cakram. S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text SKRIPSI FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text COVER.pdf Download (58kB)
	Text HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (123kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (98kB)
	Text BAB I.pdf Download (101kB)
	Text BAB V.pdf Download (84kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (103kB)

Abstract

Pluchea indica merupakan tumbuhan semak yang sering dijadikan masyarakat umum sebagai tanaman pagar. tumbuhan ini dapat ditemukan di daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi tepatnya di Teluk Majelis. Pluchea indica memiliki banyak manfaat dalam pengobatan penyakit kulit. untuk itu, perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk memperoleh senyawa aktif yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar dalam pembuatan obat- obatan. tumbuhan Pluchea indica memiliki senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, tanin, minyak atsiri, asam chlorogenik, natrium, kalium, alumunium, kalsium, magnesium dan fosfor. Kandungan senyawa golongan flavonoid pada Pluchea indica ini memiliki aktivitas sebagai antijamur. Salah satu jenis jamur yang dapat menyerang manusia adalah jamur Microsporum canis. Jamur Microsporum canis merupakan jenis jamur yang diinfeksikan oleh hewan peliharaan ke manusia yang dapat menyebabkan gatal pada kulit dan juga dapat menyebabkan kebotakan pada rambut. Proses pemisahan senyawa melalui ekstraksi yaitu dengan metode maserasi secara bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan etanol pada 970 gr sampel daun tumbuhan Pluchea indica selama 2x24 jam. Selanjutnya ketiga ekstrak yang diperoleh dilakukan skrining fitokimia dan pengujian aktivitas antijamur terhadap Microsporum canis. Ekstrak etanol memiliki aktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak lainnya, sehingga yang digunakan adalah ekstrak etanol daun tumbuhan Pluchea indica. Ekstrak etanol kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak pekat sebanyak 40,0955 gr dengan rendemen 4,133%. Selanjutnya dilakukan pemisahan dengan menggunakan kromatografi vakum cair (KVC). Dari hasil KVC diperoleh sebanyak 38 tampungan vial, dari 38 vial tersebut dilakukan KLT untuk memperoleh pola noda yang sama, sehingga didapatkan 6 fraksi gabungan. Fraksi gabungan yang diperoleh dilakukan pengujian kembali aktivitas antijamur. Dari 6 fraksi tersebut yang mempunyai aktivitas yang baik adalah pada fraksi 5. Pada fraksi 5 terdapat endapan kental berwarna coklat dan kristal berwarna kuning mengkilat. Selanjutnya dilakukan rekristalisasi sehingga menghasilkan isolat berbentuk kristal putih sebanyak 2,8085 gr. Isolat F5 kemudian dilakukan skrining fitokimia, karakterisasi UV-Vis dan FT-IR serta pengujian aktivitas antijamur. Skrining fitokimia menunjukkan bahwa isolat F5 mengandung senyawa golongan flavonoid. Hasil interpretasi data FTIR isolat F5 mengidentifikasi senyawa tersebut memiliki gugus fungsi –OH (3530 cm-1), C=C aromatik (1541 cm-1), C-H alkana (1458 cm-1), C-H bending (1398 cm-1), C-H stretching (2667,8 dan 2328,79 cm-1) dan C-O (1043 cm-1). Hasil spektrofotometer UV-Vis menunjukkan serapan maksimum pada panjang gelombang 267 yang menunjukkan transisi elektron ???* yang mengidentifikasi adanya gugus C=C terkonjugasi. Selanjutnya isolat F5 dibuat varian konsentrasi yaitu 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%, dimana semakin tinggi konsentrasi maka zona hambat yang dihasilkan akan semakin besar dan konsentrasi minimum penghambatan pada isolat F5 ekstrak etanol daun Pluchea indica adalah 4% dengan tingkat aktivitasnya adalah lemah.

Type:	Thesis (S1)
Subjects:	L Education > L Education (General)
Depositing User:	Safitri
Date Deposited:	08 Oct 2021 03:37
Last Modified:	08 Oct 2021 03:37
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/26994

Actions (login required)

View Item