Putri, Nora Tri (2021) Uji Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Daun Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) Pada Mencit Putih Jantan (Mus musculus). S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
Skripsi NTP.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
cover.pdf Download (25kB) |
![]() |
Text
halaman persetujuan dan pengesahan.pdf Download (236kB) |
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (172kB) |
![]() |
Text
Bab I.pdf Download (301kB) |
![]() |
Text
Bab V.pdf Download (172kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (374kB) |
Abstract
Hiperurisemia merupakan suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah. Daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensisi (L.) Vahl) mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder salah satunya seperti flavonoid dan alkaloid yang memiliki aktivitas sebagai antihiperurisemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun pecut kuda dalam menurunkan kadar asam urat dan untuk mengetahui pengaruh perbedaan variasi dosis dalam memberikan efek antihiperurisemia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pecut kuda, Na-CMC sebagai kontrol normal, allopurinol sebagai kontrol positif, jus hati ayam dan kalium oksonat sebagai penginduksi hiperurisemia. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor mencit. Kelompok perlakuan terdiri dari kelompok Normal (Na-CMC 0,5%), K+ (allopurinol 2,6mg/20gBB), K- (jus hati ayam 0,2ml/grBB dan kalium oksonat 250mg/kgBB), P1 (ekstrak 125mg/kgBB), P2 (ekstrak 250mg/kgBB) dan P3 (ekstrak 500mg/kgBB). Parameter kadar asam urat diukur dengan menggunakan metode spektofotometer. Pengukuran kadar asam urat dilakukan pada hari ke-15 setelah diberikan perlakuan masing-masing kelompok. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan One Way Anova. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.) Vahl) memiliki efek antihiperurisemia jika dibandingkan dengan kontrol negatif dengan nilai signifikansi P<0,05. Dosis terbaik yang diperoleh adalah Kelompok P3 (500 mg/kgBB) sebesar 38,29%, diikuti dengan P2 (250 mg/kgBB) sebesar 26,87% dan P1 (125 mg/kgBB) sebesar 20,56%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun pecut kuda memiliki aktivitas antihiperurisemia dan variasi dosis yang diberikan memberikan persentase penurunan yang berbeda. Kata Kunci: Hiperurisemia, Asam Urat, Daun Pecut Kuda, Spektrofotometer
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Farmasi |
Depositing User: | Putri |
Date Deposited: | 06 Dec 2021 06:50 |
Last Modified: | 06 Dec 2021 06:50 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/28211 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |