GAMBARAN FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN BAYI BARU LAHIR HASIL PEMERIKSAAN OAE REFER DI NICU RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2019

Martiansya, Fiddin (2022) GAMBARAN FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN BAYI BARU LAHIR HASIL PEMERIKSAAN OAE REFER DI NICU RSUD RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2019. S1 thesis, Kedokteran.

[img] Text
SKRIPSI FIDDIN MARTIANSYA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (567kB)
[img] Text
HALAMAN PERSETUJUAN DAN HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (743kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (151kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (389kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (254kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (172kB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Gangguan pendengaran pada anak sering diabaikan karena orang tua tidak langsung sadar anaknya menderita gangguan. Orang tua baru menyadari adanya gangguan pendengaran pada anak bila tidak ada respons terhadap suara keras atau terlambat berbicara. Deteksi dini gangguan pendengaran yang dapat digunakan pada bayi baru lahir adalah tes OAE. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari data rekam medis bayi baru lahir dan diperoleh 42 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel dengan metode total sampling. Analisis data diolah dengan menggunakan program komputer dan kemudian data disajikan dalam bentuk tabel distribusi. Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak responden laki-laki dibandingkan perempuan. Lebih banyak berat bayi lahir rendah dan berat bayi lahir sangat rendah yaitu 11 responden (26,2%) dan 14 responden (33,3%). Pada penelitian ini didapat bahwa yang paling berisiko untuk terjadi gangguan pendengaran adalah usia persalinan preterm, yaitu 25 responden (59,5%). Pasien gangguan pendengaran pada bayi baru lahir lebih banyak yang tidak memiliki riwayat asfiksia dan didapat bahwa yang paling berisiko untuk terjadi gangguan pendengaran adalah hiperbilirubinemia, yaitu 39 responden (92,9%). Kesimpulan : Faktor risiko gangguan pendengaran pada bayi baru lahir banyak didapatkan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubinemia yaitu 39. Kata kunci: gangguan pendengaran, bayi baru lahir, OAE

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Kedokteran
Depositing User: MARTIANSYA
Date Deposited: 26 Apr 2022 02:18
Last Modified: 26 Apr 2022 02:18
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/29865

Actions (login required)

View Item View Item