PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT TERDEGRADASI DAN TERLANTAR UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN MELALUI SLOW RELEASE FERTILIZER (SRF)

Ngatijo, Ngatijo and Ihsan, Mahya and Basuki, Rahmat (2018) PENGELOLAAN LAHAN GAMBUT TERDEGRADASI DAN TERLANTAR UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN MELALUI SLOW RELEASE FERTILIZER (SRF). Universitas Jambi. (Unpublished)

[img] Text
Gambut pak ngo 2018.pdf

Download (2MB)

Abstract

Provinsi Jambi merupakan wilayah yang memiliki kondisi ekosistem beragam, mulai dari hutan hujan tropis, pesisir dan rawa gambut. Luas lahan rawa gambut Provinsi Jambi adalah 621.089 ha (BBSDLP, 2011) atau sekitar 9,65% dari luas gambut di Sumatera. Lahan gambut terdegradasi merupakan lahan gambut yang telah mengalami penurunan fungsi hidrologi, produksi dan ekologi yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Degradasi lahan gambut salah satunya ditandai dari menurunnya permukaan gambut karena mengalami pemampatan/pengerutan atau hilangnya masa gambut karena degradasi. Salah satu indicator lahan gambut terdegradasi adalah bekas kebakaran dan kering/tidak tergenang air sehingga sering ditumbuhi semak/belukar. Luas lahan gambut di terlantar dan terdegradasi di Sumatera yang berpotensi sebagai lahan pertanian (<2 m) adalah 1.231.503 ha. Pemanfaatan gambut terlantar dan terdegradasi untuk mendukung subsektor perkebunan, peternakan, holtikultura, dan pertanian merupakan salah satu Rencana Induk Penelitian (RIP) Universitas Jambi dan Rencana Aksi Nasional (RAN) GRK sektor pertanian. Teknologi pengelolaan lahan gambut yang utama adalah pengelolaan air, ameliorasi, dan pemupukan. Pemupukan pada lahan gambut mutlak diperlukan karena gambut miskin hara makro maupun mikro. Penggunaan pupuk harus digunakan secara hati-hati, karena pengunaan pupuk yang terus-menerus akan meningkatkan emisi GRK akibat meningkatnya proses dekomposisi. Formulasi pupuk yang baik merupakan kunci dari menurunkan dampak negatif dari pemupukan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis pupuk jenis Slow Release Fertilizer (SRF) yang dapat diserap secara maksimal oleh tumbuhan. Penggunaan SRF ini selain akan menurunkan GRK, juga membuat pemupukan lebih efektif dan tidak banyak pupuk yang menguap/leaching ke lingkungan. Jenis SRF yang akan dirpoduksi adalah UF (urea-formaldehida), yaitu urea yang direaksikan dengan formaldehida menjadi UF kemudian dilapisi dengan bahan-bahan yang dapat memperlambat pelepasan urea ke dalam tanah. Material yang dipilih adalah kitosan, bentonit, dan pati. Bahan-bahan ini selain mudah didapat, murah, juga memanfaatkan limbah dan potensi daerah Jambi. Pupuk SRF yang disintesis kemudian diaplikasikan pada lahan gambut terdegradasi dan terlantar. Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi petani khususnya di lahan gambut.

Type: Other
Subjects: Q Science > QE Geology
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia
Depositing User: Ngatijo
Date Deposited: 19 Feb 2022 12:21
Last Modified: 19 Feb 2022 12:21
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/30065

Actions (login required)

View Item View Item