Ngatijo, Ngatijo and Bemis, Restina and Ihsan, Mahya (2020) NANOFIKASI FRAKSI TANAH GAMBUT UNTUK BAHAN MODIFIER MATERIAL CANGGIH SEBAGAI SOLUSI PENANGGULANGAN PENCEMARAN ZAT WARNA PADA PERAIRAN PEMUKIMAN PENGRAJIN BATIK JAMBI. Universitas Jambi. (Unpublished)
Text
gambut pak ngo 2020.pdf Download (1MB) |
Abstract
Provinsi Jambi merupakan wilayah yang memiliki kondisi ekosistem beragam, mulai dari hutan hujan tropis, pesisir dan rawa gambut. Luas lahan rawa gambut Provinsi Jambi adalah 621.089 ha (BBSDLP, 2011) atau sekitar 9,65% dari luas gambut di Sumatera. Tanah rawa gambut sebagian besar hanya menjadi lahan tidur dan belum dimanfaatkan karena sifat gambut yang sangat masam dan miskin hara, sehingga tidak cocok sebagai lahan pertanian/perkebunan. Sifat masam gambut ini disebabkan karena zat aktif didalam gambut yaitu asam humat dan asam fulvat. Kedua zat ini memiliki gugus fungsi yang aktif, dan kapasitas tukar kation (KTK) yang tinggi, sehingga dapat berinteraksi kuat dengan logam berat. Karena sifat unggul ini, tanah/air gambut dapat dimanfaatkan sebagai sumber material yang dapat menangani limbah logam berat. Pada penelitian ini akan dilakukan nanofokasi fraksi gambut yang akan diaplikasikan pada penanggulangan pencemaran zat warna dari limbah pewarnaan batik. Efektifitas fraksi gambut sebagai adsorben disebabkan karena keasaman fraksi gambut yang tinggi. Keasaman fraksi gambut disebabkan karena kaya akan gugus -COOH dan -OH fenolat dalam cincin aromatik. Walaupun memiliki efektifitas yang tinggi, penggunaan fraksi gambut murni sebagai adsorben memiliki beberapa kelemahan yaitu, stabilitas yang rendah pada perubahan keasaman medium dan terjadi aglomerasi pada keasaman tinggi/pH rendah karena terbentuknya ikatan hidrogen antar maupun dalam molekul sehingga mengurangi jumlah dan efektifitas gugus fungsional yang dapat berinteraksi dengan adsorbat. Kelemahan di atas dapat diatasi dengan cara memodifikasinya pada padatan skala nano (magnetit) dan kitosan dari limbah cangkang hewan laut yang kelimpahannya di Jambi juga melimpah. Modifikasi ini memungkinkan untuk terjadi kontak yang lebih efektif antara adsorben dengan adsorbat sehingga dapat menghasilkan kapasitas, energi, kecepatan adsorpsi yang lebih besar, dan penanganan yang lebih mudah. Sejauh ini, penanggulangan zat warna batik khususnya di Jambi masih kurang sehingga dalam jangka panjang jika tidak dilakukan maka akan mencemari perairan baik air tanah maupun sungai. Potensi Jambi yang memiliki lahan gambut yang luas dan limbah cangkang hewan laut yang tinggi sangat besar untuk mensintesis adsorben yang murah, mudah, dan memiliki performa yang baik. Nanofikasi fraksi gambut ini sangat menjanjikan sbagai salah satu solusi mengatasi pencemaran lingkungan oleh zat warna di perairan.
Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia |
Depositing User: | Ngatijo |
Date Deposited: | 19 Feb 2022 12:20 |
Last Modified: | 19 Feb 2022 12:20 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/30066 |
Actions (login required)
View Item |