STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI EKOWISATA HUTAN ADAT IMBO LARANGAN DUSUN MENGKADAI KABUPATEN SAROLANGUN

NASWIR, NOFRIWAN (2022) STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI EKOWISATA HUTAN ADAT IMBO LARANGAN DUSUN MENGKADAI KABUPATEN SAROLANGUN. Jurnal Kesehatan, 2021 (92). pp. 1-8. ISSN ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online) (Submitted)

[img] Text
Cover.pdf

Download (21kB)
[img] Text
Halaman Persetujuan.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (15kB)
[img] Text
Bab V. Kesimpulan dan Saran.pdf

Download (187kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (129kB)
Official URL: http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Abstract

Hutan Adat Imbo Larangan Dusun Mengkadai Sarolangun memiliki potensi dan daya tarik untuk pengembangan ekowisata. Potensi yang dimiliki belum dimanfaatkan dengan baik sehingga keberadaan hutan adat belum memberikan kontribsusi dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat lokal sehingga diperlukan rumusan strategi dalam upaya pengembangan sehingga para wisatawan mengenalnya ekowisata Hutan Adat Imbo Larangan. Penelitian ini bertujuan : 1) Mengidentifikasi potensi obyek daya tarik wisata dan budaya yang terdapat di Kawasan Hutan Adat Imbo Larangan Dusun Mengkadai dalam mendukung Pengembangan Ekowisata. 2) Menghitung potensi nilai ekonomi hutan adat yang bisa dikembangkan sejalan dengan pemanfaatan Hutan Adat Imbo Larangan sebagai ekowisata 3) Merancang rumusan strategi pengembangan ekowisata di Hutan Adat Imbo Larangan Dusun Mengkadai di Sarolangun Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan observasi lansung ke Hutan Adat Imbo Larangan wawancara, kuisioner dan studi kepustakaan. Dalam menganalisis data penelitian untuk mengindentifikasi potensi daya tarik ekowisata menggunakan metode analisis deskriptif, metode CVM untuk menghitung potensi nilai ekonomi dan analisis SWOT untuk merumuskan strategi pengembangan ekowisata hutan adat Berdasarkan hasil penelitian terdapat potensi daya tarik hutan adat berupa keragaman vegetasi, daya tarik fungsi hidrologis, keragaman budaya, kearifan lokal pengelolaam hutan dan bentang alam bekas penambangan emas tanpa izin. Peranan aspek sosial dan ekonomi memberikan distribusi yang sangat beragam dan signifikan baik terhadap kondisi dan minat wisatawan dan partisipasi bagi masyarakat di kawasan hutan. Hasil perhitungan Willingness to Pay melalui metode Contingent Valuation Method menunjukan bahwa pengunjung ekowisata bersedia membayar pengganti tiket sebesar Rp 7.000. dan biaya travel cost methode (TCM) mempengaruhi jumlah kunjungan. Pada Analisis SWOT menunjukkan bahwa posisi titik potong berada pada kuadran III, artinya pengembangan ekowisata harus menggunakan strategi turn around dengan cara mengurangi kelemahan dengan pembangunan fasilitas penunjang dan lebih kreatif memanfaatkan peluang dalam upaya pengembangan dalam menarik wisatawan dan melakukan pengembangan ekowisata Hutan Adat Imbo Larangan berorientasi pada wisata pendidikan dan konservasi Kata Kunci : Daya Tarik Ekowisata, Peningkatan Ekonomi, Strategi Pengembangan

Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: NOFRIWAN
Date Deposited: 20 Jan 2022 03:58
Last Modified: 20 Jan 2022 03:58
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/30510

Actions (login required)

View Item View Item