STUDI EMISI CO2 PADA BERBAGAI LEVEL TINGGI MUKA AIR TANAH GAMBUT DI DESA CATUR RAHAYU KECAMATAN DENDANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Madani, M. Iqbal (2022) STUDI EMISI CO2 PADA BERBAGAI LEVEL TINGGI MUKA AIR TANAH GAMBUT DI DESA CATUR RAHAYU KECAMATAN DENDANG KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

	Text COVER.pdf Download (34kB)
	Text LEMBAR PENGASAHAN.pdf Download (126kB)
	Text BAB I.pdf Download (104kB)
	Text BAB V.pdf Download (6kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (121kB)
	Text SKRIPSI M. IQBAL MADANI D1A017093.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penggunaan lahan gambut terkait pembuatan saluran drainase dan pembakaran mengubah fungsi lahan gambut dari penyerap karbon menjadi sumber emisi gas rumah kaca (GRK). Emisi gas rumah kaca (GRK) yang utama dari lahan gambut adalah CO2, CH4 dan N2O. Namun emisi gas CO2 jauh lebih tinggi dan cukup kuat untuk mempresentasikan emisi dari lahan gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai level tinggi muka air tanah terhadap emisi CO2 pada lahan gambut. Penelitian dilaksanakan pada lahan gambut di Desa Catur Rahayu dari bulan Juli hingga bulan Oktober 2021 dengan ketinggian muka air tanah 0 hingga -40 cm dan <-40 cm. Pengambilan sampel gas di lapangan menggunakan metode Close Chamber (Sungkup) 2 minggu sekali selama 2 bulan dan gas dianalisis dengan micro 490-GC. Parameter yang diamati adalah gas CO2, tinggi muka air tanah, suhu tanah, suhu udara, suhu sungkup, ketebalan gambut, tingkat kematangan, bobot volume, kadar air, bahan organik, C-organik, N dan rasio C/N. Tinggi muka air tanah mempengaruhi karakter tanah gambut yaitu ketebalan tanah gambut, tingkat kematangan gambut, bobot volume, kadar air, kandungan bahan organik, C-organik, N dan rasio C/N. Tinggi muka air tanah gambut yang dalam melepaskan emisi gas CO2 yang lebih tinggi dari tinggi muka air yang dangkal. Emisi gas CO2 pada lahan gambut dengan tinggi muka air tanah 0 hingga -40 cm yaitu 11,42 ton/ha/tahun dan lahan gambut dengan tinggi muka air tanah <-40 cm yaitu 15,83 ton/ha/tahun. The use of peatlands related to the construction of drainage canals and burning changes the function of peatlands from carbon sinks to sources of greenhouse gas (GHG) emissions. The main greenhouse gas (GHG) emissions from peatlands are CO2, CH4 and N2O. However, CO2 gas emissions are much higher and strong enough to represent emissions from peatlands. This research aims to study the effect of various groundwater levels on CO2 emissions in peatlands. The research was carried out on peat land in Catur Rahayu Village from July to October 2021 with a ground water level of 0 to -40 cm and <-40 cm. Sampling of gas in the field uses the Close Chamber method once every 2 weeks for 2 months and the gas is analyzed by micro 490-GC. The parameters observed were CO2 gas, groundwater level, soil temperature, air temperature, chamber temperature, peat thickness, maturity level, bulk density, water content, organic matter, C-organic, N and C/N ratio. High water table affects the character of peat soil, namely peat soil thickness, peat maturity level, bulk density, water content, organic matter content, C-organic, N and C/N ratio. The deep peat groundwater level releases higher CO2 gas emissions than the water level is shallow.. CO2 gas emissions on peatlands with a groundwater level of 0 to -40 cm are 11.42 tons/ha/year and peatlands with a groundwater level <-40 cm are 15.83 tons/ha/year.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Emisi gas CO2, tinggi muka air tanah, lahan gambut
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User:	MADANI
Date Deposited:	20 Jan 2022 07:21
Last Modified:	20 Jan 2022 07:21
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/30662

Actions (login required)

View Item