Amelia, Fitri (2022) Pengaruh Cara Penyiapan Daun Tapak (Catharanthus roseus (L) G.Don) terhadap Panjang dan Waktu Penyembuhan Luka Sayat pada Mencit (Mus musculus L) sebagai Bahan Video Pembelajaran Praktikum Fisiologi Hewan. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
SKRIPSI FITRI AMELIA (A1C417076) FIX.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (169kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (131kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (150kB) |
![]() |
Text
COVER (2).pdf Download (25kB) |
![]() |
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (241kB) |
![]() |
Text
Halaman Pengesahan.pdf Download (934kB) |
Abstract
Luka sayat adalah luka yang ditandai oleh tepi luka yang berbentuk garis lurus dan beraturan. Penyembuhan luka umumnya menggunakan povidone iodine 10%. Namun, povidone iodine memiliki efek samping seperti reaksi alergi, toksik fibroblast kulit dan menyebabkan iritasi kulit selama proses penyembuhan. Melihat efek samping yang ditimbulkan dalam penggunaan povidone iodine, maka dibutuhkan bahan alternatif penyembuh luka. Salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai obat luka adalah daun tapak dara (Catharanthus roseus (L) G.Don). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh cara penyiapan daun tapak dara terhadap panjang dan waktu penyembuhan luka sayat pada mencit. Penelitian dilakukan di Laboratorium FKIP Pendidikan Biologi Universitas Jambi. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan terdiri dari P1= pemberian Povidone iodine 10%, P2= pemberian tumbukan daun tapak dara dan P3= pemberian rebusan daun tapak dara. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengurangan panjang dan waktu sembuh luka sayat pada mencit. Pengamatan panjang dan waktu sembuh luka sayat pada mencit dilakukan selama 21 hari. Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of variant) dan diuji lanjut dengan LSD (Least Significant Difference). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa P1(povidone iodine) berbeda nyata dengan pemberian tumbukan daun tapak dara (P2) dan pemberian air rebusan daun tapak dara (P3). Penyiapan daun tapak dara dengan cara rebus (P3) menunjukkan panjang akhir luka sayat paling kecil yaitu: 2,51 mm, diikuti dengan cara tumbuk (P2) memiliki rata-rata panjang akhir luka sayat: 3,04 mm dan terdapat pengaruh cara penyiapan daun tapak dara terhadap panjang dan luka sayat pada mencit. Penyiapan daun tapak dara dengan cara rebus (P3) menunjukkan rata-rata waktu luka sayat paling cepat yaitu: 11 hari, diikuti dengan cara tumbuk (P2) 12 hari.Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh cara penyiapan daun tapak dara terhadap panjang luka sayat pada mencit.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | cuts, povidone iodine, mashed, boiled 3 of 16 Page |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | AMELIA |
Date Deposited: | 21 Jan 2022 06:55 |
Last Modified: | 21 Jan 2022 06:55 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/30757 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |