PENGARUH KOMBINASI ZAT PENGATUR TUMBUH 2,4 –D (Dichlorophenoxyacetic Acid) DAN BAP(6-Benzyl Amino Purine) TERHADAP INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN GAHARU(Aquilaria malaccensis Lamk)

Simanungkalit, Rahma Yuni (2022) PENGARUH KOMBINASI ZAT PENGATUR TUMBUH 2,4 –D (Dichlorophenoxyacetic Acid) DAN BAP(6-Benzyl Amino Purine) TERHADAP INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN GAHARU(Aquilaria malaccensis Lamk). S1 thesis, Kehutanan.

[img] Text
Draf Skripsi a.n Rahma Yuni Simanungkalit.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
Cover Rahma Yuni.pdf

Download (124kB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (173kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (232kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (409kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (173kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (303kB)

Abstract

Abstrak Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk) termasuk salah satu komoditi HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) yang mempunyai nilai komersial. Gaharu banyak dimanfaatkan untuk parfum, kosmetik, bahan baku obat herbal, dan produk lainnya. Nilai ekonomi yang tinggi menyebabkan perburuan gaharu meningkat, sedangkan sampai saat ini gaharu diambil langsung dari hutan alam sehingga populasi tanaman di Indonesia hampir punah. Ekploitasi secara berlebihan menyebabkan populasi gaharu semakin lama semakin menurun, hingga komisi CITES menetapkan gaharu masuk dalam Appendik II. Tingginya permintaan pohon gaharu, maka perlunya dilakukan upaya pencegahan untuk menghindari kepunahan di alam. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan konservasi budidaya tanaman gaharu. Keberhasilan kultur jaringan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah jenis ekpslan, genotipe tanaman donor, kondisi fisiologi tanaman. Zat pengatur tumbuh yang dapat digunakan yakni dari golongan auksin dan juga sitokinin. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Jambi selama 3 bulan dari bulan Maret hingga Juni 2021. Bahan tanaman yang digunakan adalah daun muda yang berumur 14 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 11 kombinasi perlakuan antara 2,4-D dan BAP yaitu Tanpa 2,4-D dan BAP; 0.5 ppm 2,4-D + 0.5 ppm BAP; 1 ppm 2,4-D + 0.5 ppm BAP; 1.5 ppm 2,4-D + 0.5 ppm BAP; 2 ppm 2,4-D + 0.5 ppm BAP; 2.5 ppm 2,4-D + 0.5 ppm BAP; 0.5 ppm 2,4-D + 1 ppm BAP; 1 ppm 2,4-D + 1 ppm BAP; 1.5 ppm 2,4-D + 1 ppm BAP; 2 ppm 2,4-D + 1 ppm BAP; 2.5 ppm 2,4-D + 1 ppm BAP. Setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali ulangan dan dalam 1 ulangan terdapat 5 botol kultur yang ditanami 1 eksplan, sehingga terdiri dari 165 botol sampel pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kombinasi 2,4-D dan BAP dengan berbagai taraf konsentrasi mampu menginduksi kalus kecuali tanpa 2,4-D dan BAP tidak memunculkan kalus sampai akhir penelitian. Induksi kalus tercepat terdapat pada kombinasi 2 ppm 2,4-D + 0.5 ppm BAP yaitu 17 HST. Warna kalus yang dihasilkan dari berbagai konsentrasi perlakuan bervasiasi dan dominan memiliki warna coklat dan memiliki struktur kalus yang kompak serta remah. Pemberian konsentrasi 2.5 ppm 2,4-D + 0.5 ppm BAP dan 2 ppm 2,4-D + 1 ppm BAP dapat membentuk kalus dengan persentase mencapai 100%. Berat kalus terdapat pada kombinasi 2.5 ppm 2,4-D + 0.5 ppm BAP yaitu 1.38 g.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: SIMANUNGKALIT
Date Deposited: 21 Jan 2022 06:36
Last Modified: 21 Jan 2022 06:36
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/30790

Actions (login required)

View Item View Item