Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dari Hutan Adat Nenek Limo Hiang Tinggi Nenek Empat Betung Kuning Muara Air Dua, Kecamatan Setinjau Laut Di Kabupaten Kerinci

penra, gus (2021) Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dari Hutan Adat Nenek Limo Hiang Tinggi Nenek Empat Betung Kuning Muara Air Dua, Kecamatan Setinjau Laut Di Kabupaten Kerinci. S1 thesis, universitas jambi.

[img] Text
BAB 1 Guspenra.pdf

Download (167kB)
[img] Text
BAB III Guaspenra.pdf

Download (397kB)
[img] Text
halaman pengesahan.pdf

Download (101kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA Guspenra.pdf

Download (255kB)
[img] Text
BAB V Guspenra.pdf

Download (33kB)
[img] Text
DAFTAR ISI Guspenra.pdf

Download (190kB)

Abstract

PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT DARI HUTAN ADAT NENEK LIMO HIANG TINGGI NENEK EMPAT BETUNG KUNING MUARA AIR DUA, KECAMATAN SITINJAU LAUT DI KABUPATEN KERINCI. (Skripsi oleh Guspenra di bawah bimbingan Ibuk Ir.Nursanti, S.Hut., M.Si., IPM dan Bapak Ir. Albayudi, S.Hut., M.Si., I.PM). Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat bagi kesehatan manusia dan digunakan sebagai bahan membuat obat alami yang relatif lebih aman. Efek samping dari tanaman obat juga relatif lebih ringan dibandingkan obat kimia yang memiliki sifat racun yang cukup tinggi. bahan obat yang berasal dari tumbuhan komposisinya lebih banyak sehingga sebutan untuk tumbuhan obat hampir selalu identik dengan obat tradisional. Tumbuhan obat merupakan bagian dari hasil hutan non kayu dimana tumbuhan tersebut mengandung berbagai zat yang dapat mengobati berbagai penyakit. Dari zaman dahulu nenek moyang kita Indonesia telah mengenal teknik pengobatan dengan memanfaatkan tumbuhan yang ada di hutan maupun tumbuhan yang ada disekitar perkarangan rumah untuk mengobati berbagai penyakit luar maupun penyakit dalam (Pical et al., 2013). Pemanfaatan tumbuhan untuk mengobati suatu penyakit sudah bukan menjadi sesuatu yang baru lagi, upaya pengobatan dengan bahan-bahan alam sudah berkembang pesat. Penelitian ini menggunakan metode wawancara semi terstruktur dan observasi partisipatif. Pengumpulan data kualitatif dilaksanakan dengan melakukan wawancara semi terstruktur tentang tumbuhan obat, meliputi: nama lokal tumbuhan, bagian yang dimanfaatkan dan cara penggunaannya. metode pengambilan serta observasi partisipatif di hutan adat menggunakan metode eksplorasi Bersama informan kunci di sepanjang kiri kanan jalan setapak yang melalui hutan adat dengan lebar jalur 10 meter kiri dan kanan, dengan panjang jalur 2 km. Setiap tumbuhan obat yang digunakan difoto dan direkam menggunakan data rekaman. Bahasa yang digunakan dalam wawancara adalah bahasa Indonesia dan bahasa daerah Kerinci apabila responden tidak memahami bahasa Indonesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan pertimbangan yakni sampel adalah seseorang yang memahami tentang tumbuhan obat. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemmanfaatan tumbuhan obat dari dalam hutan adat Nenek Limo Hiang Tinggi Nenek Empat Betung Kuning Muara Air Dua, Kecamatan Sitinjau Laut di Kabupaten Kerinci ditemukan sebanyak 21 jenis tumbuhan dari 15 famili dimana masing-masing tumbubuhan memilik khasiat obat yang berbeda-beda. Jenis tumbuhan obat yang paling banyak digunakan dari Hutan Adat Desa Nenek Limo Hiang Tinggi Nenek Empat Betung Kuning Muara Air dua, di Kabupaten Kerinci berasal dari famili Poaceae yaitu 19,04% (4 jenis), untuk famili yang melebihi angka 10% terdiri dari famili Euphorbiaceae 14,29% yang masing-masing famili terdiri dari 1 jenis.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Kehutanan
Depositing User: GUSPENRA
Date Deposited: 14 Feb 2022 07:04
Last Modified: 14 Feb 2022 07:04
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/31139

Actions (login required)

View Item View Item