Hanipa, Wara Detri (2022) Pengaruh Hormon Tumbuh Eksternal dengan Berbagai Frekuensi Aplikasi pada Tanaman Kedelai yang diberi Pupuk N Lanjutan pada Fase R-1. S1 thesis, Agroekoteknologi.
![]() |
Text
WARA DETRI HANIPA_D1A015009_SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
COVER-1-2.pdf Download (166kB) |
![]() |
Text
PENGESAHAN SKRIPSI.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (131kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (84kB) |
![]() |
Text
DAPUS.pdf Download (108kB) |
Abstract
Abstrak Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr) adalah jenis tanaman pangan yang tergolong pada tanaman polong-polongan dan termasuk tanaman pangan ketiga terbanyak dikonsumsi setelah padi dan jagung. Selain itu kedelai merupakan komoditas palawija yang kaya akan protein nabati, suatu zat yang dibutuhkan dalam peningkatan gizi masyarakat karena selain aman bagi kesehatan juga relatif murah dibandingkan sumber protein hewani.Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan kedelai sebagai bahan baku industri olahan pangan seperti tahu, tempe, kecap, susu kedelai dan lain sebagainya juga semakin meningkat. Penelitian ini dilaksanakan di Teaching and Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian dilaksanakan salama 3 bulan mulai dari bulan Februari-Mei 2020. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan faktor perlakuan yaitu hormon tumbuh yang terdiri dari 4 taraf frekuensi pemberian yaitu: f0 = Tanpa hormon, f1 = frekuensi satu kali semprot (dilakukan saat tanaman umur 30 hari setelah tanam), f2 = frekuensi 2 kali semprot (dilakukan saat tanaman umur 30 dan 37 hari setelah tanam), f3 = frekuensi 3 kali semprot (dilakukan saat tanaman umur 30,37 dan 44 hari setelah tanam). Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati diketahui melalui analisis data secara statistik. Sebelum data dianalisis dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-wilk. Data yang telah normal dianalisis menggunakan analisis varians (ANOVA) pada taraf a = 5%. Variabel yang diamati adalah jumlah bunga, persentase jumlah bunga menjadi polong, jumlah polong berisi, bobot 100 biji, bobot per biji tanaman, biomassa, dan indeks panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian hormon tumbuh pada berbagai frekuensi berpengaruh pada jumlah bunga kedelai, bobot 100 biji, bobot biji per tanaman, biomassa, dan indeks panen tanaman kedelai. Pemberian hormon tumbuh pada frekuensi 2 kali merupakan perlakuan terbaik padajumlah bunga, bobot biji per tanaman, biomassa tanaman, dan indeks panen kedelai. Pemberian hormon tumbuh pada frekuensi 3 kali merupakan perlakuan terbaik pada jumlah polong berisi danPemberian hormon tumbuh pada frekuensi 1 kali merupakan perlakuan terbaik pada bobot 100 biji.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | HANIPA |
Date Deposited: | 11 Mar 2022 06:10 |
Last Modified: | 11 Mar 2022 06:10 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/31831 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |