Analisis Pendapatan Petani Kopi Liberika di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Sihotang, Novelina (2022) Analisis Pendapatan Petani Kopi Liberika di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (183kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (333kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (299kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (15kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (192kB)
[img] Text
Skripsi Novelina Sihotang (D1B017104).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (321kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id

Abstract

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KOPI LIBERIKA DI KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Novelina Sihotang, Ernawati HD, Mirawati Yanita Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat Jambi Snovelina15@gmail.com ABSTRACT Tanjung Jabung Barat Regency has succeeded in creating a new variant of Liberika coffee, which is named Kopi Liberika Tungkal Komposit (Libtukom). However, not only liberica coffee, the Regency also cultivates other crops such as oil palm and areca nut. This study aims to: (1) Knowing the description of liberika coffee farming. (2) Analyzing the income of liberika coffee farmers based on farming patterns. (3) Analyzing the comparison of farmers' income levels based on farming patterns. The data analysis method used is quantitative descriptive analysis and comparative analysis. This research was conducted in Betara District which was determined purposively. There were 44 sample of farmers with the division of 35 sample farmers working on liberica coffee farming and areca nut, and 9 sample farmers working on liberica coffee farming and oil palm. The results is liberica coffee farmers had an average area of 1.31 hectares for liberica coffee, 0.33 hectares for areca nut, and 1 hectare for oil palm. Farmers with first (I) pattern is carry out farming activities for liberica coffee with areca nut in an intercropping manner because the average liberica coffee plant is 24 years old, so areca nut is used as a substitute for old liberica coffee. Liberika coffee harvesting is carried out 5 untill 6 times a year with an average produce 538 Kilograms/year. The income from liberika coffee farmers in Betara District is Rp. 34,320,766/year. Judging from the two farming patterns cultivated by the sample farmers, the second pattern (II) is the business pattern with the big revenue more than the first pattern, but it is only cultivated by 9 sample farmers so it cannot be applied to all farmers because not all of farmers have a large land to plant Palm oil comodity. Keywords: Liberica Coffee, Income, Farming Patterns Kabupaten Tanjung Jabung Barat berhasil menciptakan varian baru dari kopi liberika yang diberi nama Kopi Liberika Tungkal Komposit (Libtukom). Namun, tidak hanya kopi liberika, Kabupaten ini juga membudidayakan tanaman lain seperti kelapa sawit dan pinang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui gambaran usahatani kopi liberika. (2) Mengetahui pendapatan petani kopi liberika berdasarkan pola usahatani. (3) Menganalisis perbandingan tingkat pendapatan petani berdasarkan pola usahatani. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis perbandingan. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Betara yang ditentukan secara purposive. Jumlah petani sampel dalam penelitian ini adalah 44 orang dengan pembagian 35 orang petani sampel mengusahakan usahatani kopi liberika dengan pinang, dan 9 orang petani sampel mengusahakan usahatani kopi liberika dengan kelapa sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani kopi liberika memiliki rata-rata luas lahan kopi liberika sebesar 1,31 Hektar, pinang 0,33 Hektar, dan kelapa sawit 1 Hektar. Petani dalam pola I melakukan kegiatan usahatani kopi liberika dengan pinang secara tumpang sari disebabkan oleh tanaman kopi liberika rata-rata sudah berumur 24 tahun sehingga pinang dijadikan sebagai pengganti kopi liberika yang sudah tua. Pemanenan kopi liberika dilaksanakan sebanyak 5 sampai 6 kali dalam setahun dengan hasil produksi rata-rata 538 Kilogram pertahun. Pendapatan petani kopi liberika di Kecamatan Betara adalah sebesar Rp.34.320.766/Tahun. Di lihat dari kedua pola usahatani yang diusahakan petani sampel pola II merupakan pola usaha yang paling besar pendapatannya dibandingkan pola yang I namun hanya diusahakan oleh 9 orang petani sampel sehingga tidak dapat diaplikasikan kepada seluruh petani karena tidak semua petani memiliki lahan yang cukup luas untuk ditanami komoditas kelapa sawit. Kata Kunci : Kopi Liberika, Pendapatan, Pola Usahatani

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: coffe liberica, income, farming patterns
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: SIHOTANG
Date Deposited: 17 Mar 2022 06:47
Last Modified: 17 Mar 2022 06:47
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/32023

Actions (login required)

View Item View Item