Nastalia Putri, Yolla (2022) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN DARI TANAMAN KAYU MANIS KE TANAMAN HORTIKULTURA DI KECAMATAN KAYU ARO KABUPATEN KERINCI. S1 thesis, UNIVERSTAS JAMBI.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (360kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (312kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (189kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (187kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (199kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
Lembar Pengesahan Yolla.pdf Download (359kB) |
Abstract
ABSTRAK Usahatani kayu manis merupakan usahatani yang memiliki masa panen yang relatif lama yatu 7-10 tahun, sedangkan usahatani hortikultura merupakan usahatani dengan masa panen yang relatif cepat jika dibandingkan usahatani kayu manis sehingga petani lebih memilih usahatani hortikultura dibandingkan dengan usahatani kayu manis. Luas lahan kayu manis pada tahun 2011-2020 terus mengalami penurunan di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci sedangkan luas lahan tanaman hortikultura mengalami kenaikan dalam kurun waktu yang sama, sehingga dapat diindikasikan bahwa terjadinya alih fungsi lahan di daerah penelitian. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui gambaran umum usahatani kayu manis dan usahatani hortikultura di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci, 2) Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan dari tanaman kayu manis ke tanaman hortikultura di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kayu Aro yang ditentukan secara purposive. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 50 orang petani ditentukan dengan menggunakan metode snowball sampling. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa gambaran umum usahatani kayu manis memiliki masa panen 10 tahun dengan kulit kayu manis yang dihasilkan tipis dan kandungan minyak nya rendah. Gambaran umum usahatani hortikultura memiliki masa panen yang relatif cepat dibandingkan tanaman kayu manis. Petani di daerah penelitian mengusahakan berbagai macam tanaman hortikultura yaitu bawang merah, kentang, cabai dan kol. Terdapatnya perbedaan musim panen antara usahatani kayu manis dan hortikultura menyebabkan petani melakukan alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan di daerah penelitian terjadi sebesar 27% dari total luas lahan kayu manis dan hortikultura. Berdasarkan hasil regresi linier berganda variabel luas lahan keseluruhan, potensi tenaga kerja keluarga, pendapatan kayu manis dan pendapatan hortikultura berpengaruh secara signifikan terhadap alih fungsi lahan dari tanaman kayu manis ke tanaman hortikultura di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan, Kayu Manis, Hortikultura ABSTARCT Cinnamon farming is a farm that has a relatively long harvest period of 7-10 years, while horticultural farming is a farm with a relatively fast harvest period when compared to cinnamon farming so that farmers prefer horticultural farming compared to cinnamon farming. Cinnamon area in 2011-2020 continued ti decline in the Kayu Aro sub-district Kerinci district, while the area for horticultural crops increased in the same period, so it can be indicated that the occurrence of land use change in the research area. The aims of this study were: 1) To find out the general description of cinnamon farming and horticultural farming in Kayu Aro District, Kerinci Regency, 2) To analyze the factors that influence land conversion from cinnamon to horticultural crops in Kayu Aro District, Kerinci Regency. The data used are primary data and secondary data. The analytical method used is descriptive analysis and quantitative analysis. This research was conducted in the District of Kayu Aro which was determined purposively. The number of samples in this study as many as 50 farmers was determined using the Snowball sampling method. From the results of the study, it can be seen that the general description of cinnamon farming has a harvest period of 10 years with the resulting cinnamon bark is thin and the oil content is low. In general, horticultural farming has a relatively fast harvest period compared to cinnamon. Farmers in the research area cultivate various kinds of horticultural crops, namely shallots, potatoes, chilies and cabbage. The difference in harvest season between cinnamon farming and horticulture causes farmers to change land functions. Land conversion in the study area occurred at 27% of the total land area of cinnamon and horticulture. Based on the results of multiple linear regression, the overall land area variable, family labor potential, cinnamon income and horticultural income have a significant effect on land conversion from cinnamon to horticultural crops in Kayu Aro District, Kerinci Regency. Keywords: Land Use Change, Cinnamon, Horticulture
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Alih Fungsi Lahan, Kayu Manis, Hortikultura |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Putri |
Date Deposited: | 19 May 2022 03:42 |
Last Modified: | 24 Apr 2025 04:57 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/33664 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |