RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) TERHADAP PERBEDAAN DOSIS ABU JANJANG KELAPA SAWIT

FITRIYAWAN, PREDI (2022) RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) TERHADAP PERBEDAAN DOSIS ABU JANJANG KELAPA SAWIT. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
SKRIPSI FULL TEXT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (205kB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (226kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (309kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (187kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (309kB)

Abstract

ABSTRAK RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum Frutescens L.) TERHADAP PERBEDAAN DOSIS ABU JANJANG KELAPA SAWIT (Predi Fitriyawan, di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Zulkarnain, M.Hort. Sc dan Dr. Ir. Made Deviani Duaja, M.S). Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura dari famili Solanaceae yang tidak saja memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi juga karena buahnya yang memiliki kombinasi warna, rasa, dan nilai nutrisi yang lengkap (Kouassi et al. dalam Pratama 2020). Kebutuhan cabai Provinsi Jambi adalah sebesar 35-40 ton setiap harinya atau sekitar 12.775 ton - 14.600 ton per tahun. Untuk memenuhi seluruh kebutuhan cabai tersebut Pemerintah Provinsi Jambi mendatangkan 20 ton cabai setiap harinya dari Pulau Jawa selebihnya baru dipenuhi dengan ketersediaan cabai lokal dari Provinsi Jambi sendiri. Upaya peningkatan produksi cabai terus ditingkatkan untuk mengurangi import cabai di Indonesia. Teknis budidaya, ketersediaan hara, hama penyakit merupakan tantangan yang dihadapi dalam peningkatan pertumbuhan dan hasil cabai, sehingga sangat diperlukan teknologi yang intensif baik dalam teknik budidaya, pemupukan, proses pengolahan lahan, pemeliharaan dan lain sebagainya. Pemupukan merupakan salah satu cara untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman. Salah satu bahan yang berpotensi sebagai pupuk organik adalah abu janjang kelapa sawit. Penelitian perbedaan dosis abu janjang kelapa sawit perlu dilakukan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (capsicum frutencens l.). Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2021 di Teaching and Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 5 taraf perlakuan abu janjang kelapa sawit yaitu Tanpa perlakuan (Kontrol), 100g abu janjang kelapa sawit per polybag, 200g abu janjang kelapa sawit per polybag, 300g abu janjang kelapa sawit per polybag, 400g abu janjang kelapa sawit per polybag. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, umur berbunga, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan abu janjang kelapa sawit memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutencens L.) variabel umur berbunga, jumlah buah per tanaman dan berat buah per tanaman, namun belum memberikan pengaruh terhadap variabel tinggi tanaman dan jumlah cabang produktif. Dan (2) Abu janjang kelapa sawit sebanyak 300 gram per polybag merupakan dosis terbaik pada tanaman cabai rawit karena memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: pertumbuhan, cabe rawit
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: FITRIYAWAN
Date Deposited: 19 May 2022 06:12
Last Modified: 19 May 2022 06:12
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/33672

Actions (login required)

View Item View Item