Pebridila, Luthfi (2022) DETERMINAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI TAHUN 2021. S1 thesis, Ilmu Kesehatan Masyarakat.
![]() |
Text
SKRIPSI_LUTHFI PEBRIDILA_N1A118007.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (226kB) |
![]() |
Text
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN.pdf Download (355kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK_N1A118007.pdf Download (330kB) |
![]() |
Text
BAB 1_N1A118007.pdf Download (350kB) |
![]() |
Text
BAB V_N1A118007.pdf Download (331kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA_N1A118007.pdf Download (352kB) |
Abstract
Latar Belakang : Berat badan lahir rendah (BBLR) relatif tinggi di Kabupaten Kerinci, terutama di wilayah kerja Puskesmas Kersik Tuo. Bayi dengan BBLR memiliki risiko rentan terhadap kematian, asfiksia, kendala dalam berbicara, kendala kemampuan belajar serta kelainan bawaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kersik Tuo Kabupaten Kerinci Tahun 2021. Metode : Desain penelitian adalah case control. Rasio kasus terhadap kontrol 1 : 2 dimana pada kelompok kasus 21 sedangkan pada kelompok kontrol 42 dengan total 63 sampel. Dikatakan BBLR jika berat lahir < 2500 gram dan normal jika ≥ 2500 gram yang diukur dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis dilakukan menggunakan uji statistik Chi-Square dan Regresi Logistik ganda pada CI 95%. Hasil : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR yaitu usia ibu saat hamil (AOR = 3,086; 95% CI : 0,574-16,593), status kehamilan (AOR = 3,432; 95% CI : 0,610-19,319), status anemia (AOR = 1,159; 95% CI : 0,243-5,531), KEK ibu hamil (AOR = 3,928; 95% CI : 0,954-16,173) dan ANC (AOR = 7,347; 95% CI : 1,461-36,953). Sedangkan faktor-faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian BBLR yaitu paritas, riwayat BBLR dan status pekerjaan. Faktor dominan terhadap kejadian BBLR adalah Antenatal Care (ANC) setelah dikontrol oleh usia ibu saat hamil, status kehamilan, status anemia dan KEK ibu hamil. Kesimpulan : Ibu dengan ANC buruk meningkatkan risiko 7 kali lebih besar terhadap kejadian BBLR dibandingkan ibu dengan ANC baik. Untuk itu diperlukannya edukasi kesehatan dan komunikasi yang inovatif khususnya mengenai ANC untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku pemeriksaan ANC pada ibu hamil. Kata Kunci : BBLR, ANC, Kersik Tuo
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Pebridila |
Date Deposited: | 15 Jun 2022 07:12 |
Last Modified: | 15 Jun 2022 07:12 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/34758 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |