Sembiring, Rizky Resmana (2022) PENERAPAN ALGORITMA PRIM DALAM MENENTUKAN MINIMUM SPANNING TREE (MST) (STUDI KASUS: JARINGAN PIPA PDAM TIRTA MUARO JAMBI). S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (98kB) |
![]() |
Text
FULL SKRIPSI.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (68kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (594kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (327kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (266kB) |
Abstract
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) memiliki masalah dengan pengembangan wilayah yang disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk yang sangat pesat, hal ini menuntut pemasangan jaringan pipa distribusi air haruslah seoptimal mungkin. Masalah pendistribusian air juga dialami oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Muaro Jambi, dimana saat pengambilan data diketahui bahwa jaringan pipa distribusi air belum optimal karena masih terdapat adanya sirkuit. Adapun data yang diambil adalah jaringan pipa PDAM pada perumahan Mendalo Asri. Maka dari data yang diperoleh dapat disusun gambar jaringan dalam bentuk Graf terhubung dan tak berarah serta memiliki bobot di setiap sisi. Selanjutnya dari gambar jaringan tersebut akan dilakukan Pengoptimalan jaringan pipa dengan cara pencarian Pohon Merentang Minimum (Minimum Spanning Tree) yaitu menentukan sisi-sisi yang menghubungkan titiktitik yang ada pada jaringan hingga yang diperoleh merupakan panjang sisi total yang minimum. Karena graf jaringan pipa PDAM pada perumahan Mendalo Asri memiliki cukup banyak sisi dan titik maka Algoritma Prim cukup efektif untuk diterapkan, sehingga pada penelitian ini akan dilakukan pencarian MST (Minimum Spanning Tree) menggunkan Algoritma Prim secara manual dan untuk menghidari terjadinya human error dilakukan juga pencarian MST (Minimum Spanning Tree) menggunakan Software TORA. Berdarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, dapat diketahui bahwa pencarian MST (Minimum Spanning Tree) menggunakan Algoritma Prim baik secara manual maupun dengan bantuan Software TORA menunjukkan penghapusan sisi pada iterasi yang sama dan menghasilkan struktur MST (Minimum Spanning Tree) dengan jumlah bobot yang sama, yaitu dari graf yang awalnya memiliki bobot sebesar 7.898 meter menjadi 5.876 meter. Sehingga terjadinya selisih bobot pipa yang cukup signifikan yaitu sebesar 2.022 meter. Dimana sebanyak 12 sisi terhapus. Berdasarkan besarnya selisih jumlah bobot tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil MST (Minimum Spanning Tree) pada jaringan pipa PDAM tersebut lebih optimal dibandingkan dengan jaringan pipa sebelum dilakukan pencarian MST (Minimum Spanning Tree). Drinking Water Regional Company (PDAM) has a problem with the development of the region caused by a very rapid increase in population, this requires the installation of water distribution pipelines must be as optimal as possible. The problem of water distribution is also experienced by the Tirta Muaro Jambi Drinking Water Regional Company (PDAM), where when data collection is known that the water distribution pipeline network is not optimal because there are still circuits. The data taken is the PDAM pipeline on Mendalo Asri Housing. So from the data obtained can be arranged network images in the form of connected graphs and not marching and have weight on each side. Furthermore, from the network image will be done Optimization of pipelines by searching for Minimum Spanning Trees that determine the sides that connect the points on the network until obtained is the minimum total side length. Because the graph of the PDAM pipeline in Mendalo Asri Housing has quite a lot of sides and points, the Prim Algorithm is quite effective to apply, so that in this study will be done MST search (Minimum Spanning Tree) using the Prim Algorithm manually and to avoid the occurrence of human error is also done MST (Minimum Spanning Tree) search using TORA Software. Based on the results and discussion of this study, it can be known that the search for MST (Minimum Spanning Tree) using the Prim Algorithm both manually and with the help of TORA Software shows the removal of the sides in the same iteration and produces an MST (Minimum Spanning Tree) structure with the same amount of weight, namely from a graph that originally had a weight of 7,898 meters to 5,876 meters. So that the difference in the weight of the pipe is quite significant, which is 2,022 meters. As many as 12 sides are erased. Based on the amount of weight difference, it can be concluded that the results of MST (Minimum Spanning Tree) in the PDAM pipeline are more optimal than the pipeline before the MST (Minimum Spanning Tree) search.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Algoritma Prim, Jaringan Pipa, Minimum Spanning Tree, TORA. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Matematika |
Depositing User: | SEMBIRING |
Date Deposited: | 20 Jun 2022 07:40 |
Last Modified: | 20 Jun 2022 07:40 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/35157 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |