Salsabila, Aflah Riana (2022) GAMBARAN HASIL AUTOPSI DI INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III MAYANG MANGURAI JAMBI SEBAGAI ALAT BUKTI PENYELIDIKAN KASUS PEMBUNUHAN DI KOTA JAMBI PERIODE 2018-2020. S1 thesis, Kedokteran.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (38kB) |
![]() |
Text
PERSETUJUAN SKRIPSI.pdf Download (313kB) |
![]() |
Text
PENGESAHAN SKRIPSI.pdf Download (466kB) |
![]() |
Text
abstrak.pdf Download (78kB) |
![]() |
Text
BAB 5.pdf Download (10kB) |
![]() |
Text
DAPUS.pdf Download (76kB) |
Abstract
Latar Belakang : Kota Jambi telah mengalami 24kejadian kejahatan pembunuhan di tahun 2017. Tahun 2018 menurun menjadi 23 kejadian kejahatan pembunuhan. Penurunan menjadi 15 kejadian kejahatan pembunuhan di tahun 2019.Capelli (dalam Kartono, 2003) menyatakan bahwa pembunuhan bisa dilakukan oleh semua orang , baik orang yang memiliki gangguan kejiwaan ataupunorang yang sama sekali tidak memiliki gangguan kejiwaan. Kejahatan pembunuhan telah diatur dalam Bab XIX KUHP dengan judul “Kejahatan terhadap Nyawa”. Ilmu Kedokteran Forensik merupakan ilmu kedokteran yang dapat di gunakan untuk kepentingan peradilan. Berdasarkan Pasal 133 dan 134 Undang-Undang Republik Indonesia No. 8Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tertulis bahwa penyidikbisa meminta dokter forensik untuk melaksanakan autopsi terhadap korban untuk kepentingan penegakan hukum Metode : metode non-eksperimental dengan desain penelitian deskriptif studi kasus untuk mengetahui peran autopsi di instalasi kedokteran forensik Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Mayang Mangurai Jambi sebagai alat bukti penyelidikan kasus pembunuhan di Kota Jambi periode 2018- 2020. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian dengan data sekunder yang berupa data rekam medik dari hasil autopsi kasus pembunuhan di kota jambi pada RS Bhayangkara TK. III Mayang Mangurai pada tahun 2018-2020, total seluruh pasien yang telah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara pada tahun 2018-2020 adalah 19 pasien, tetapi data rekam medik yang ditemukan sebanyak 4 pasien. Setelah dilakukan pengecekan data, pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 2 pasien. Dari 2 data pasien tersebut dijelaskan langkah demi langkah teknik autopsi dari mulai pemeriksaan luar sampai pemeriksaan dalam. Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan kasus yang menjalani autopsi di RS Bhayangkara TK.III Mayang Mangurai periode 2018-2020 didapatkan tahun kejadian terbanyak kasus pada tahun 2018.Kasus yang menjalani autopsi di RS Bhayangkara TK.III Mayang Mangurai periode 2018-2020 didapatkan pemeriksaan luar lebih banyak dilakukan dibandingkan pemeriksaan dalam. Didapatkan bahwa autopsi harus dilakukan secara lengkap di mulai dari pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam, dan pemeriksaan laboratorium untuk dapat menentukan sebab kematian. Autopsi dapat digunakan sebagai alat bukti pada proses penyelidikan kasus pembunuhan yang akan ditulis dalam Visum Et Repertum. Kata Kunci : Gambaran, Autopsi, Pembunuhan
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Kedokteran |
Depositing User: | SALSABILA |
Date Deposited: | 27 Jun 2022 03:08 |
Last Modified: | 27 Jun 2022 03:08 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/35779 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |