Analisis Keberlanjutan Ruang Hidup Orang Rimba di Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas

Algopeng, Zozi (2022) Analisis Keberlanjutan Ruang Hidup Orang Rimba di Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas. S2 thesis, Magister Ilmu Lingkungan.

[img] Text
1. Cover Lengkap.pdf

Download (462kB)
[img] Text
3. Pernyataan_Dll.pdf

Download (6MB)
[img] Text
13. Abstract_1.pdf

Download (265kB)
[img] Text
Bab V.pdf

Download (396kB)
[img] Text
Daftar_Pustaka.pdf

Download (308kB)

Abstract

TNBD ditunjuk dan ditetapkan sebagai ruang hidup bagi Orang Rimba. Seiring berjalannya waktu, kawasan ini telah mengalami berbagai tekanan sehingga diperlukan upaya pengelolaan yang bersifat integratif, dimana diperlukan model pengelolaan berkelanjutan yang memperhatikan berbagai aspek yang berpengaruh terhadap ruang hidup Orang Rimba, sehingga diperoleh strategi keberlanjutan yang holistik dan komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan dan menganalisis atribut-atribut sensitif terhadap status keberlanjutan ruang hidup Orang Rimba di kawasan TNBD. Penelitian ini menggunakan dua jenis responden yaitu pakar sebanyak 9 responden dan publik sebanyak 88 responden dengan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Analisis dilakukan dengan ordinasi metode MDS untuk mengetahui indeks dan status keberlanjutan ruang hidup Orang Rimba yang selanjutnya divalidasi dengan metode Monte Carlo, penentuan nilai stress dan nilai R2. Untuk penentuan atribut sensitif dilakukan dengan menggunakan analysis leverage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keberlanjutan ruang hidup Orang Rimba di kawasan TNBD pada tiga dimensi yaitu ekologi, ekonomi dan kelembagaan cukup berkelanjutan, sedangkan status keberlanjutan sosial budaya berada pada status kurang berkelanjutan. Untuk hasil analisis multidimensi keberlanjutan ruang hidup Orang Rimba di kawasan TNBD diperoleh nilai indeks 49,50% untuk responden pakar dan 49,78% untuk responden publik, kedua nilai indeks tersebut berada pada kategori tidak berkelanjutan. Atribut sensitif dimensi ekologi diantaranya 1) Compatibility antara ruang adat Orang Rimba dengan zona pengelolaan TNBD, 2) pengelolaan keanekaragaman hayati, dan 3) kesesuaian aktivitas tinggal Orang Rimba dengan pembagian zonasi TNBD. Atribut sensitif dimensi ekonomi diantaranya 1) potensi HHBK untuk peningkatan pendapatan Orang Rimba, 2) tingginya rata-rata pengeluaran Orang Rimba, 3) manfaat langsung kawasan TNBD bagi Orang Rimba, dan 4). Keberadaan pasar produk HHBK. Atribut sensitif dimensi sosial budaya diantaranya adalah 1) keterlibatan Orang Rimba dalam kegiatan pengelolaan kawasan TNBD, 2) tingkat pertumbuhan penduduk Orang Rimba, 3) tingkat pendidikan Orang Rimba, 4) Praktik budaya lokal dalam pelestarian kawasan TNBD, dan 5) Hubungan saling percaya antar sesama Orang Rimba. Atribut sensitif dimensi kelembagaan diantaranya adalah 1) keterlibatan lembaga adat dalam pengawasan dan evaluasi, 2) kapasitas pemangku kepentingan (decision maker), dan 3) pendampingan terhadap Orang Rimba. Kata kunci: keberlanjutan, ruang hidup, Orang Rimba, TNBD, taman nasional.

Type: Thesis (S2)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Pascasarjana > Ilmu Lingkungan
Depositing User: Algopeng
Date Deposited: 28 Jun 2022 04:13
Last Modified: 28 Jun 2022 04:13
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/35829

Actions (login required)

View Item View Item