Bernando, Ramos (2022) Pengaruh Pemberian Pupuk Lanjutan NPK dan Asam Humat Terhadap Pertumbuhan Kaliandra (Calliandra calothyrsus) Umur 6 Bulan Setelah Tanam Pada Tanah Bekas Tambang Batubara. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
DRAFT SKRIPSI RAMOS BERNANDO FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
Cover[1].pdf Download (180kB) |
![]() |
Text
Halaman_Pengesahan_dan_Persetujuan[1].pdf Download (331kB) |
![]() |
Text
Abstrak_Ramos_Bernando[1].pdf Download (125kB) |
![]() |
Text
BAB_I_Ramos_Bernando[1].pdf Download (435kB) |
![]() |
Text
BAB_V._KESIMPULAN_dan_SARAN[1].pdf Download (89kB) |
![]() |
Text
Daftar_Pustaka_Ramos_Bernando[1].pdf Download (333kB) |
Abstract
Kaliandra (Calliandra calothyrsus Meissn) merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili leguminoceae. Kaliandra memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Stewart et al., (2001) menyatakan bahwa kaliandra dapat diolah menjadi pupuk organik, sebagai pakan ternak ruminansia yang berkualitas tinggi, sebagai tanaman pelindung, reklamasi dan konservasi tanah, dan nektarnya sebagai pakan lebah sehingga tanaman ini dapat digunakan sebagai penghasil madu. Kayu kaliandra dapat diolah menjadi wood pelet sebagai bahan bakar pengganti batubara. Meskipun kaliandra dapat tumbuh namun tumbuh nya tampak tidak optimal, hal ini disebabkan karena kurangnya ketersediaan unsur hara makro primer (N, P dan K), kemudian pH tanah yang rendah serta bahan organik yang rendah. Melihat karakteristik pada lahan bekas tambang batubara yang dikemukakan di atas maka perlu dilakukan perbaikan dan pengelolaan dengan cara memberikan pupuk NPK. Dalam upaya untuk meningkatkan efektifitas penggunaan pupuk NPK, maka perlu pemberian bahan amelioran atau pembenah tanah (salah satunya yaitu asam humat). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Desember 2021 di areal konsesi pertambangan batubara PT. Nan Riang yang terletak di Desa Ampelu mudo, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu penggunaan dosis pupuk NPK (p) yang terdiri atas 3 taraf yaitu p_1 = 50 gram pupuk NPK per tanaman, p_2 = 100 gram pupuk NPK per tanaman, p_3 = 150 gram pupuk NPK per tanaman kemudian faktor kedua menggunakan dosis asam humat (a) yang terdiri atas 3 taraf yaitu a_1 = 10 gram asam humat per tanaman, a_2 = 20 gram asam humat per tanaman, a_3 = 30 gram asam humat per tanaman. Kedua faktor tersebut disusun secara faktorial. Sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan yaitu p1a1, p1a2, p1a3, p2a1, p2a2, p2a3, p3a1, p3a2, p3a3. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Setiap petak percobaan terdiri dari 15 tanaman. Berdasarakan hasil analisis sidik ragam tampak bahwa tidak ada pengaruh nyata yang ditunjukkan oleh interaksi antara pemberian pupuk NPK dan asam humat terhadap semua variabel. Pemberian tunggal pupuk NPK berpengaruh sangat nyata mempengaruhi ketersediaan dari P-tersedia. Pemberian tunggal asam humat berpengaruh nyata terhadap parameter pertambahan tinggi tanaman, dan K-dd. Berdasarkan hasil analisis DMRT 5% tampak bahwa pemberian tunggal pupuk NPK berbeda nyata pada variabel P-tersedia, dan K-dd. Pemberian tunggal asam humat berbeda nyata pada variabel pertambahan tinggi dan K-dd. Interaksi antara pupuk NPK dan asam humat tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan kaliandra. Pemberian perlakuan pupuk NPK belum mampu meningkatkan pertumbuhan kaliandra. Pemberian perlakuan asam humat 30 g/lubang tanam mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi kaliandra.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Kehutanan |
Depositing User: | Bernando |
Date Deposited: | 04 Jul 2022 06:36 |
Last Modified: | 24 Feb 2025 04:57 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/36032 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |