FAUZAL, IRVAN AKBAR (2022) PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI PATI UMBI GADUNG DAN SERBUK KAYU BULIAN (Euxideroxilon zwagery). CHEMPUBLISH JOURNAL, 3 (54702). 1--12. ISSN 2503-4588 (Submitted)
![]() |
Text
SKRIPSI Irvan_Akbar- SIDANG.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (57kB) |
![]() |
Text
Halaman persetujuan.pdf Download (68kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (148kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (85kB) |
![]() |
Text
V.pdf Download (129kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (86kB) |
Abstract
Masalah pencemaran lingkungan sangat berdampak pada global terutama Sampah. plastik merupakan masalah serius yang mengancam kelestarian lingkungan. Upaya dalam menekan kerusakan alam yang diakibatkan oleh material plastik dapat dilakukan dengan mengganti plastik konvensional menjadi plastik biodegradable (bioplastik). Bioplastik merupakan plastik yang seluruh atau hampir seluruh komponennya berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui. Hingga saat ini, pengembangan bioplastik telah dilakukan dengan memanfaatkan singkong sebagai bahan baku utama. Namun, penggunaan singkong masih sangat sulit karena berbenturan dengan kebijakan pemerintah mengenai ketahanan pangan. Umbi gadung sangat berpotensial sebagai bahan baku utama pembuatan bioplastik. Umbi gadung tidak akan berbenturan dengan kebijakan pemerintah mengenai ketahanan pangan. Umbi ini akan diolah sedemikan rupa dan diambil patinya. Pati yang telah diambil akan dicampur dengan selulosa dari serbuk bulian dan dijadikan komposit, dimana pati umbi gadung sebagai matriks dan selulosa serbuk bulian sebagai filler. Setelah itu kedua bahan tersebut akan dijadikan bioplastik dengan dicampur gliserol sebagai plastilizer. Pembuatan bioplastik menggunakan variasi suhu yaitu 70, 80 dan 90ºC dan waktu pengandukan 30, 50, dan 70 menit. Dilakukan proses delignifikasi dan bleaching pada pembuatan selulosa serbuk bulian agar didapatkan selulosa murni. Selulosa yang didapatkan sesuai dengan standar pembuatan film bioplastik yaitu sebesar 40%. pada bioplastik menggunakan FTIR (Fourier Transform Infra Red). Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu pengadukan maka akan semakin baik bioplastik yang didapatkan. Semakin tinggi suhu maka sifat mekanik bioplastik akan semakin baik yang mana didapatkan pada bioplastik dengan suhu 90ºC dan waktu 70 menit Hasil karakterisasi dengan FTIR menunjukkan adanya intensitas O-H pada peak 3287,95 cm-¹, C-H aldehid pada 2933,78 cm-¹cm-1,C=C alkena pada 1642,79 cm-1, dan C-O-C eter pada 1060,64 cm-1, 921,24 cm-1 dan 1120,57 cm-1. Kata Kunci : Bioplastik, Delignifikasi, Bleaching, Hidrofobisitas, Degradability, Kuat Tarik
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia |
Depositing User: | FAUZAL |
Date Deposited: | 06 Jul 2022 06:46 |
Last Modified: | 06 Jul 2022 06:46 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/36336 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |