PENANGANAN PENYAKIT MASTITIS PADA SAPI BRAHMAN DI BPTU-HPT SEMBAWA

hatami, hatami (2022) PENANGANAN PENYAKIT MASTITIS PADA SAPI BRAHMAN DI BPTU-HPT SEMBAWA. D3 thesis, UNIVERSITAS UNJA.

[img] Text
KTI HATAMI FIX-2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (367kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (35kB)
[img] Text
pengesahan.pdf

Download (4kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (257kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (154kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (146kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (280kB)

Abstract

PENANGANAN PENYAKIT MASTITIS PADA SAPI DI BPTU-HPT SEMBAWA Disajikan oleh: Hatami (E0F118004) Dibawah bimbingan: Dr. Drh Sri Wigati, M.Agr.Sc Program Studi Kesehatan Hewan Fakultas Peternakan Universitas Jambi Alamat Kontak: Jl. Jambi – Ma. Bulian KM 15 Mendalo Darat, Jambi 36361 Email: milocoklat29@gmail.com RINGKASAN Mastitis berasal dari bahasa Yunani yaitu Mastos yang berarti kelenjar ambing dan Itis berarti radang. Jadi, mastitis adalah infeksi yang terjadi pada kelenjar ambing. Sapi penderita mastitis dapat diketahui dengan adanya pembengkakan pada ambing, meningkatnya suhu tubuh dan frekuensi nafas, menurunnya nafsu makan, dan biasanya disertai dengan perubahan komposisi air susu maupun bentuk ambing. Mastitis kebanyakan disebabkan oleh agen penyakit golongan bakteri, mikoplasma, virus dan cendawan. Bakteri pathogen penyebab mastitis yang spesifik adalah Str.agalactiae, Str.dysgalactiae, Str.uberis, Str zooepidermicus. Bakteri non spesifik yang dapat menyebabkan mastitis adalah Escherichia coli (E.coli), E.feundeii, Aerobacter aerugenes dan Klebsiella pneumoniae. Virus yang dapat menyebabkan mastitis adalah Bovine herpesvirus 1, bovine herpesvirus 4, foot-and-mouth disease virus dan parainfluenza 3. Sedangkan mastitis mikotik disebabkan oleh cendawan seperti kapang dan khamir. Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan gejala klinis, dokter hewan penanggung jawab menyatakan bahwa induk sapi Brahman eartag 016 dilaporkan menderita penyakit Mastitis. Dengan cirri-ciri ambing memerah serta terjadi pembengkakan kemudian terjadi penurunan produksi sekaligus kualitas susu dan induk sapi tersebut tidak mau menyusui anaknya. Penanganan yang dilakukan dalam menghadapi mastitis ini adalah dengan cara penanganan awal, pemberian antiseptik dan pemberian antibiotik. Setelah sapi yang terdiagnosa penyakit mastitis dirawat dan diobati, sapi tersebut menunjukkan tanda-tanda sehat ±10 hari setelah pengobatan. Tanda-tanda sehat ditunjukkan dengan kondisi ambing dan kondisi fisik air susu kembali normal. Kata kunci: Sapi, Mastitis, Penanganan, Pengobatan.

Type: Thesis (D3)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Peternakan > Kesehatan Hewan
Depositing User: Hatami
Date Deposited: 01 Aug 2022 07:08
Last Modified: 01 Aug 2022 07:08
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/38236

Actions (login required)

View Item View Item