Al-Sobri, Shalsabila Novia and Depison, Depison and Wiyanto, Eko (2022) Polimorfisme Gen Myostatin (MSTN) Dengan Menggunakan Metode PCR-RFLP Pada Itik Kerinci. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
ABSTRAK_SHALSABILA NOVIA AL-SOBRI.pdf Download (151kB) |
![]() |
Text
BAB I_SHALSABILA NOVIA AL-SOBRI.pdf Download (348kB) |
![]() |
Text
BAB V_SHALSABILA NOVIA AL-SOBRI.pdf Download (149kB) |
![]() |
Text
COVER_SHALSABILA NOVIA AL-SOBRI.pdf Download (166kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA_SHALSABILA NOVIA AL-SOBRI.pdf Download (293kB) |
![]() |
Text
FULL SKRIPSI_SHALSABILA NOVIA AL-SOBRI.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN_SHALSABILA NOVIA AL-SOBRI.pdf Download (436kB) |
Abstract
Itik Kerinci merupakan plasma nutfah provinsi Jambi yang harus dilestarikan. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan itik Kerinci yaitu mengumpulkan data dasar tentang karakteristik kuantitatif yang meliputi bobot badan, pertambahan bobot badan, dan ukuran-ukuran tubuh. Adanya kemajuan teknologi di bidang molekuler maka karakterisasi dapat dilakukan langsung terhadap gen strukturalnya. Salah satu gen struktural yang berperan penting dan bernilai ekonomis adalah gen Myostatin. Gen myostatin adalah anggota dari sub gen pertumbuhan dan berfungsi sebagai ragulator negatif dari pertumbuhan otot rangka pada tubuh. Karakterisasi dan identifikasi gen MSTN salah satunya dapat menggunakan penciri molekul Polymerase Chain Reaction-Restriction Fragment Length Polymorphism (PCR-RFLP). Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui bobot badan, pertambahan bobot badan, dan ukuran-ukuran tubuh itik Kerinci jantan dan betina serta mengetahui keragaman gen Myostatin (MSTN). 2) Mengetahui asosiasi gen myostatin (MSTN) terhadap bobot badan, pertambahan bobot badan, dan ukuran-ukuran tubuh pada itik Kerinci. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan dan di laboratorium. Penelitian dilapangan meliputi: pengambilan data bobot badan, pertambahan bobot badan, ukuran-ukuran tubuh dan sampel darah itik Kerinci. Penelitian di laboratorium meliputi : ekstraksi, amplifikasi, dan restriksi. Materi yang digunakan adalah 96 ekor itik Kerinci dan 96 sampel darah itik Kerinci. Analisis data di lapangan meliputi: Uji t digunakan untuk menganalisis perbedaan antara bobot badan, pertambahan bobot badan, dan ukuran-ukuran tubuh, serta mengetahui asosiasi gen MSTN dengan bobot badan, pertambahan bobot badan, dan ukuran-ukuran tubuh itik Kerinci. Uji T2-hotelling digunakan untuk membandingkan vektor nilai rata-rata ukuran-ukuran tubuh itik Kerinci jantan dan betina, dan bila uji T2-hotelling menunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05) dilanjutkan dengan analisis komponen utama (AKU). Analisis data molekuler meliputi: Frekuensi genotip, alel, Keseimbangan Hardy-Weinberg, Heterozigositas, dan PIC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot badan umur 2 dan 3 bulan, pertambahan bobot badan umur 2-3 bulan, dan ukuran-ukuran tubuh umur 3 bulan itik Kerinci jantan berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan itik Kerinci betina. Faktor penentu ukuran tubuh itik Kerinci jantan dan betina adalah panjang tulang dada, panjang shank, dan lingkar shank, sedangkan penentu bentuk adalah panjang sayap. Gen MSTN|MboI menghasilkan tiga genotip (+/+) sebesar 0,48, (+/-) sebesar 0,36, dan (-/-) sebesar 0,16, dengan dua alel (+) sebesar 66% dan (-) sebesar 34%. Gen MSTN|MboI pada itik Kerinci bersifat polimorfik. Populasi itik Kerinci berada dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg (P<0,05) dengan nilai X2hitung (3,32). Heterozigositas populasi itik Kerinci menunjukkan Nilai H0(0,36) lebih kecil dari He(0,45), artinya keragaman itik Kerinci tergolong dalam tingkat sedang dengan hubungan genetik yang masih relatif jauh. Nilai PIC sebesar 0,40 yang menunjukkan bahwa primer yang digunakan cukup informatif sebagai penciri gen MSTN|MboI itik Kerinci. Kesimpulan: bobot badan, pertambahan bobot badan, dan ukuran-ukuran tubuh itik Kerinci jantan lebih tinggi dibandingkan itik Kerinci betina. Faktor penentu ukuran tubuh itik Kerinci jantan dan betina adalah panjang tulang dada, panjang shank, dan lingkar shank, sedangkan penentu bentuk adalah panjang sayap. Gen Myostatin (MSTN) MboI pada itik Kerinci bersifat polimorfik. Gen MSTN|MboI memiliki asosiasi dengan BB umur 3 bulan, PBB umur 2-3 bulan, dan ukuran-ukuran tubuh umur 3 bulan itik Kerinci jantan dan betina, dan yang terbaik adalah genotipe (-/-).
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Asosiasi, Enzim MboI, Gen Myostatin (MSTN), itik Kerinci, Polimorfisme |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | AL-SOBRI |
Date Deposited: | 04 Aug 2022 03:49 |
Last Modified: | 04 Aug 2022 03:49 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/38326 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |