Sitohang, Riji (2022) KAJIAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH GAMBUT PADA UMUR KELAPA SAWIT YANG BERBEDA. S1 thesis, Agroekoteknologi.
![]() |
Text
cover.pdf Download (4MB) |
![]() |
Text
SKRIPSI Riji O Sitohang.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
![]() |
Text
cover.pdf Download (4MB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (364kB) |
![]() |
Text
abstaks.pdf Download (184kB) |
![]() |
Text
bab I.pdf Download (308kB) |
![]() |
Text
bab V.pdf Download (188kB) |
![]() |
Text
DAPUS .pdf Download (316kB) |
Abstract
RINGKASAN KAJIAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH GAMBUT PADA UMUR KELAPA SAWIT YANG BERBEDA (Riji Okta Sitohang dibawah bimbingan Dr. Ir. Heri Junedi, M.Sc. dan Agus Kurniawan M, S.P., M.Si.). Pengembangan perkebunan kelapa sawit sangat pesat dilakukan, sebab kelapa sawit merupakan komoditas utama dalam sektor perkebunan di Indonesia. Tanah Gambut merupakan tanah yang terbentuk akibat sisa-sisa jaringan tumbuhan yang menumpuk dalam waktu yang lama dan tidak terdekomposisi sempurna. Desa Gambut Jaya terletak di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi merupakan salah satu wilayah yang mengelola tanah gambut sebagai areal pertanian, salah satunya untuk perkebunan kelapa sawit. Pengembangan kelapa sawit di lahan gambut memiliki dampak terhadap sifat fisik tanah gambut. Perubahan sifat fisik tanah gambut perlu diamati untuk melihat sifat-sifat fisik tanah gambut yang terdampak, seiring dengan bertambahnya usia tanaman kelapa sawit. Penelitian bertujuan untuk melihat perbedaan beberapa sifat fisik tanah gambut pada umur kelapa sawit 0-3 tahun, 4-9 tahun dan >9 tahun, di desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Penelitian dilaksanakan di Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi mulai dari bulan Oktober 2021 sampai dengan bulan Januari 2022. Penelitian menggunakan metode survei pada tingkat detail dengan skala 1:25.000 dengan sistem penentuan titik boring secara grid dengan jarak 250 m x 500 m, dimana setiap 1 titik mewakili luas lahan 12,5 hektar. Total titik boring adalah 26 titik. Kemudian sampel tanah untuk analisis di laboratorium berdasarkan Satuan Lahan Homogen (SLH). SLH ditentukan berdasarkan umur kelapa sawit, kematangan tanah gambut dan Tinggi Muka Air (TMA) tanah gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tinggi Muka Air tanah gambut di desa Gambut Jaya sangat bervariasi, namun secara umum umur tanaman mempengaruhi Tinggi Muka Air tanah gambut. Tinggi Muka Air tanah semakin tinggi sejalan dengan semakin bertambah umur tanaman kelapa sawit. Semakin tua umur tanaman, semakin rendah kadar air tanah. Perbedaan kadar air sejalan dengan perbedaan TMA dilokasi penelitian. Tingkat kematangan gambut tidak terlalu berbeda jauh pada kelapa sawit umur 0-3 tahun dan 4-9 tahun yaitu hemik dan saprik tetapi terlihat jelas perbedaan tingkat kematangan dengan kelapa sawit umur lebih dari 9 tahun yaitu cendrung termasuk pada tingkat kematangan saprik. Kandungan bahan organik tidak terlalu jauh pada setiap umur tanaman, bahan organik kelapa sawit umur 0-3 tahun 87-95 %, umur tanaman 4-9 tahun 89-100 %, dan umur tanaman lebih dari 9 tahun 87-98 %. Bobot volume kelapa sawit umur 0-3 berkisar 0,8-0,12 gr/cm³, bobot volume kelapa sawit umur 4-9 tahun berkisar 0,7-0,28 gr/cm³ dan bobot volume kelapa sawit umur lebih dari 9 tahun berkisar 0,11-0,14 gr/cm³.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | SITOHANG |
Date Deposited: | 05 Aug 2022 02:31 |
Last Modified: | 05 Aug 2022 02:31 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/38352 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |