Wahyuni, Sri (2018) HEGEMONI DALAM NOVEL FI SABIL AL-TAJ (REMBULAN MERAH) KARYA MUSTHAFA LUTHFI AL-MANFALUTHI (ANALISIS TEORI HEGEMONI ANTONIO GRAMSCI). HEGEMONI DALAM NOVEL FI SABIL AL-TAJ (REMBULAN MERAH) KARYA MUSTHAFA LUTHFI AL-MANFALUTHI (ANALISIS TEORI HEGEMONI ANTONIO GRAMSCI). ISSN 0854-3213
Text
ARTIKEL ILMIAH.pdf Download (279kB) |
Abstract
ABSTRAK Wahyuni, Sri. 2018. Hegemoni dalam Novel Fi Sabil al-Taj (Rembulan Merah) Karya Musthafa Luthfi al-Manfaluthi (Analisis Teori Hegemoni Antonio Gramsci). Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, FIB Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Dr. M. Iqbal Bafadhal, M.A., Lc, (II) M. Rohiq, S.S., M.A Sastra merupakan pionir yang mampu menyuarakan kebenaran. Karya sastra adalah ide-ide imajinatif pengarang yang dituangkan melalui tulisan yang mengangkat realita sosial. Novel adalah salah satu karya sastra yang menjadi media pengarang menyampaikan kebenaran melalui tulisan. Tema-tema yang diangkat dalam novel meliputi ekonomi, politik, budaya, ideologi, dan agama. Penelitian mengenai hegemoni dalam novel Fi Sabil al-Taj (Rembulan Merah) karya Musthafa Luthfi al-Manfaluthi ini bertujuan untuk menjelaskan formasi ideologi yang beroperasi dalam novel Fi Sabil al-Taj dan bagaimana praktik-praktik hegemoni itu dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini adalah teks yang terdapat dalam novel Fi Sabil al-Taj (Rembulan Merah). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Fi Sabil al-Taj (rembulan Merah) karya Musthafa Luthfi al-Manfaluthi yang diterbitkan oleh Idola Qta, tahun 2009. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, mencatat dan mengolah data penelitian. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah formasi ideologi yang beroperasi dalam novel Fi Sabil al-Taj (Rembulan Merah) yang dilakukan oleh beberapa tokoh, yaitu feodalisme, sosialisme dan dengan cara kepemimpinan yang otoriter. Praktik-praktik hegemoni yang dilakukan terbagi ke dalam dua wilayah yaitu wilayah masyarakat sipil (wilayah memperebutkan kekuasaan) dan wilayah masyarakat politik (wilayah mempertahankan kekuasaan. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa praktik hegemoni tidak terlepas dari counter hegemoni. Dibutuhkan formasi ideologi untuk menumbangkan kekuasaan dan praktik-praktik hegemoni itu dilakukan terhadap dua wilayah, yaitu wilayah masyarakat sipil dan politik. Kata Kunci : Sastra, Novel, Hegemoni, Gramsci
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | ?? sch_edu ?? |
Depositing User: | SRI WAHYUNI |
Date Deposited: | 26 Mar 2018 01:13 |
Last Modified: | 26 Mar 2018 01:13 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/3840 |
Actions (login required)
View Item |