Santri, Nadila (2022) PENGARUH PENGGUNAAN BUNGKIL SAWIT YANG INKUBASI DENGAN CAIRAN RUMEN KERBAU DAN FORTIFIKASI ASAM AMINO DALAM RANSUM TERHADAP ORGAN PENCERNAAN AYAM BROILER. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
ABSTRAK-1.pdf Download (184kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (193kB) |
![]() |
Text
BAB V-1.pdf Download (5kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (195kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA-1.pdf Download (318kB) |
![]() |
Text
FULL SKRIPSI NADILA SANTRI.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
Pengesahan.pdf Download (62kB) |
Abstract
Organ pencernaan merupakan salah satu perangkat organ dalam yang terdiri dari saluran yang terbentang dari mulut sampai kloaka dan berfungsi sebagai tempat memasukkan, menggiling, mencerna dan menyerap nutrien.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui pengaruh penggunaan bungkil inti sawit (BIS) yang diinkubasi dengan cairan rumen kerbau dan fortifikasi asam amino dalam ransum terhadap organ pencernaan Broiler. Penelitian ini menggunakan 288 ekor DOC, 36 unit kandang, bungkil inti sawit, bungkil kelapa, jagung kuning, bungkil kedelai, tepung ikan, dedak halus minyak sayur, metionin, tripsin, triptophan dan lysin, serbuk gergaji sebagai litter. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dua faktor yaitu taraf BIS dan asam amino. Perlakuan dalam penelitian adalah penggunaan bungkil inti sawit dengan taraf 0%, 6%, 12%, 18%, 24%, dan 30% serta taraf asam amino 0% dan 50% angka kecukupan gizi (AKG). Peubah yang diamati yaitu : konsumsi ransum, bobot potong, bobot relatif dari proventrikulus, ventrikulus, hati, pankreas, duodenum, jejenum, ileum, dan panjang dari duodenum, jejenum, ileum. Hasil analisis ragam pengaruh penggunaan bungkil sawit yang diinkubasi dengan cairan rumen kerbau pada taraf BIS 0%, 6%, 12%, 18%,24%, dan 30% ( faktor A) tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, bobot potong, bobot relatif dari proventrikulu, ventrikulus, hati, pankreas, duodenum, jejenum, ileum, panjang dari duodenum, jejenum, ileum. Fortifikasi asam amino dalam ransum sebanyak 50% dari AKG ayam (faktor B) tidak berpengaruh nyata (P>0,05) broiler. Begitu pula interaksi penggunaan bungkil inti sawit dengan penambahan asam amono 50 % dari AKG broiler juga tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, bobot potong, bobot relatif dari proventrikulus, ventrikulus, hati, pankreas, duodenum, jejenum, ileum, panjang duodenu, jejenum, ileum. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penggunaan BIS inkubasi dengan cairan rumen kerbau dapat dilakukan sampai taraf 30% tanpa mengganggu kesehatan organ pencernaan, fortifikasi asam amino sebanyak 50 % AKG dapat memperbaiki kerja organ pencernaan ayam broiler. Tidak ada interaksi antara perlakuan bis inkubasi cairan rumen kerbau dan fortifikasi asam amino terhadap bobot dan panjang organ pencernaan broilerOrgan pencernaan merupakan salah satu perangkat organ dalam yang terdiri dari saluran yang terbentang dari mulut sampai kloaka dan berfungsi sebagai tempat memasukkan, menggiling, mencerna dan menyerap nutrien.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui pengaruh penggunaan bungkil inti sawit (BIS) yang diinkubasi dengan cairan rumen kerbau dan fortifikasi asam amino dalam ransum terhadap organ pencernaan Broiler. Penelitian ini menggunakan 288 ekor DOC, 36 unit kandang, bungkil inti sawit, bungkil kelapa, jagung kuning, bungkil kedelai, tepung ikan, dedak halus minyak sayur, metionin, tripsin, triptophan dan lysin, serbuk gergaji sebagai litter. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dua faktor yaitu taraf BIS dan asam amino. Perlakuan dalam penelitian adalah penggunaan bungkil inti sawit dengan taraf 0%, 6%, 12%, 18%, 24%, dan 30% serta taraf asam amino 0% dan 50% angka kecukupan gizi (AKG). Peubah yang diamati yaitu : konsumsi ransum, bobot potong, bobot relatif dari proventrikulus, ventrikulus, hati, pankreas, duodenum, jejenum, ileum, dan panjang dari duodenum, jejenum, ileum. Hasil analisis ragam pengaruh penggunaan bungkil sawit yang diinkubasi dengan cairan rumen kerbau pada taraf BIS 0%, 6%, 12%, 18%,24%, dan 30% ( faktor A) tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, bobot potong, bobot relatif dari proventrikulu, ventrikulus, hati, pankreas, duodenum, jejenum, ileum, panjang dari duodenum, jejenum, ileum. Fortifikasi asam amino dalam ransum sebanyak 50% dari AKG ayam (faktor B) tidak berpengaruh nyata (P>0,05) broiler. Begitu pula interaksi penggunaan bungkil inti sawit dengan penambahan asam amono 50 % dari AKG broiler juga tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, bobot potong, bobot relatif dari proventrikulus, ventrikulus, hati, pankreas, duodenum, jejenum, ileum, panjang duodenu, jejenum, ileum. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penggunaan BIS inkubasi dengan cairan rumen kerbau dapat dilakukan sampai taraf 30% tanpa mengganggu kesehatan organ pencernaan, fortifikasi asam amino sebanyak 50 % AKG dapat memperbaiki kerja organ pencernaan ayam broiler. Tidak ada interaksi antara perlakuan bis inkubasi cairan rumen kerbau dan fortifikasi asam amino terhadap bobot dan panjang organ pencernaan broiler
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Santri |
Date Deposited: | 18 Aug 2022 02:37 |
Last Modified: | 18 Aug 2022 02:37 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/38569 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |