PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TENGKAWANG (Shoreasumatrana) DI LAPANGAN

Mildani, Ayu Gusti (2022) PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TENGKAWANG (Shoreasumatrana) DI LAPANGAN. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
SKRIPSI FULL A.N AYU GUSTI MILDANI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
CAVER LUAR A.N AYU GUSTI MILDANI.pdf

Download (170kB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN A.N AYU GUSTI MILDANI.pdf

Download (398kB)
[img] Text
ABSTRACT A.N AYU GUSTI MILDANI-1.pdf

Download (127kB)
[img] Text
BAB V A.N AYU GUSTI MILDANI.pdf

Download (147kB)
[img] Text
BAB I a.n Ayu Gusti Mildani.pdf

Download (370kB)
[img] Text
DAFAR PUSTAKA A.N AYU GUSTI MILDANI.pdf

Download (273kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

RINGKASAN PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TENGKAWANG (Shoreasumatrana) DI LAPANGAN.SkripsiolehAyuGustiMildani di bawahbimbinganBapakDr. Ir. Hamzah, M.Si., I.PM dan IbuSuciRatnaPuri, SP., M.Si. Tengkawang adalah jenis dari meranti merantian (Shoreaspp) berbuah besar dari family Dipterocarpaceaeyang merupakan sebagian kecil dari 267 jenis Dipterocarpaceae yang ada di Kalimantan. Tengkawang memiliki peran ekologi sebagai penjaga keseimbangan ekosistem dan juga merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) terkenal yang digunakan dan dikumpulkan oleh masyarakat local sekitar hutan sebagai salahsatu sumber penghidupan. Biji tengkawang mengandung lemak sampai 70%, mirip dengan lemak coklat namun dengan titik leleh yang lebih tinggi, di Eropa digunakan untuk pembuatan coklat dan kosmetik. Secara tradisional lemak bijitengkawang dijadikan minyak sayur dan obat-obatan. Tengkawang di Indonesia umumnya berada di Kalimatan, tapi beberapa juga tersebar di Sumatra. Akibat dari kegiatan praktik kehutanan yang tidak berkelanjutan dan tinggi nya tingkat deforestasi, tengkawang saat inisulit ditemukan. Redlist IUCN menetapkan status tengkawang sebagai terancam punah, langka, danrentan. PP No.7/1999 dan Kemenhut No.692/Kpts-II/1998 juga telah menetapkan tengkawang sebagai jenis yang dilindungi dan dilarang untuk ditebang. Beberapa jenis tengkawang yang rentan dan dilindungi adalah S. macrophylla, S. palembanica, S. splendida, S. stenoptera, S.seminis, S.beccariana, S. mecistopteryx, danS.pinanga. Mengatasi hal ini diperlukan usaha yang dapat mengatasi rendahnya produktivitas kayu tengkawang dan keterbatasan dalam penanaman. Dengan demikian perlu adanya upaya penanaman dan pembangunan. Meningkatkan keberhasilan penanaman tersebut perlu adanya perbaikan media tumbuh yang memerlukan bahan lain untuk memperbaiki sifat tanah, dan meningkatkan unsure hara pada tanah, sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik pada tanaman. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2020 sampai dengan bulan Maret 2021 yang bertepatan di lahan terbuka samping rumah susun sewa Universitas Jambi, Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten, Muaro Jambi. Penelitian ini terdiri dari dua faktor dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), hal tersebut didasari oleh jarak tanam yang digunakan saat penelitian yaitu 2x3 dengan 9 perlakuandan 4 ulangan dari setiap perlakuan terdapat 4 tanaman dengan masing–masing memiliki 2 tanaman sempel dan 1 tanaman destruktif. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama lebih kurang 3 bulan terdapat hasil yang menunjukan adanya interaksi terhadap dua faktor yaitu pupuk Kandang Ayam dan pupuk NPK, interaksi tersebut terjadi pada variabl jumlah daun. Takaran pupuk kan dang ayam terbaik iyalah 2 kg dan 4 kg/tanaman, sedang kanpada pupuk NPK terbaik iyalah dengan dosisi 50 g dan 150 g/tanaman. ABSTRACT THE EFFECT OF CHICKEN CAGE FERTILIZER AND NPK FERTILIZER ON THE GROWTH OF ENGLISH (Shoreasumatrana) IN THE FIELD. Thesis by Ayu Gusti Mildani under the guidance of Mr.Dr. Ir. Hamzah, M.Sc., I.PM and Ibu Suci RatnaPuri, SP., M.Sc. Tengkawang is a type of large-fruited meranti merantian (Shoreaspp) from the Dipterocarpaceae family which is a small part of the 267 species of Dipterocarpaceae in Kalimantan. Tengkawang has an ecological role as a guardian of the ecosystem balance and is also one of the well-known Non-Timber Forest Products (NTFPs) used and collected by local communities around the forest as a source of livelihood. Tengkawang seeds contain up to 70% fat, similar to cocoa fat but with a higher melting point, in Europe it is used for making chocolate and cosmetics. Traditionally, tengkawang seed fat is used as vegetable oil and medicine. Tengkawang in Indonesia is generally located in Kalimantan, but some are also scattered in Sumatra. As a result of unsustainable forestry practices and high rates of deforestation, tengkawang is currently difficult to find. The IUCN redlist sets the tengkawang status as endangered, rare, and vulnerable. PP No.7/1999 and the Ministry of Forestry No.692/Kpts-II/1998 have also determined tengkawang as a protected species and prohibited from cutting. Some types of tengkawang that are vulnerable and protected are S. macrophylla, S. palembanica, S. splendida, S. stenoptera, S. seminis, S. beccariana, S. mecistopteryx, and S. pinanga. Overcoming this requires efforts that can overcome the low productivity of tengkawang wood and limitations in planting. Thus, there is a need for planting and development efforts. To increase the success of the planting, it is necessary to improve the growing media that requires other materials to improve soil properties, and increase the nutrient elements in the soil, so that it can produce better growth in plants. This research was carried out from December 2020 to March 2021 which coincided with open land next to the Jambi University rental flats, Mendalo Indah Village, Jambi Outer City District, Muaro Jambi Regency. This study consisted of two factors using a randomized block design (RAK), it was based on the spacing used during the study, namely 2x3 with 9 treatments and 4 replications from each treatment there were 4 plants with each having 2 sample plants and 1 destructive plant. . Based on the results of research that has been carried out for approximately 3 months, there are results that show an interaction between two factors, namely chicken manure and NPK fertilizer, the interaction occurs in the variable number of leaves. The best dose of chicken dang fertilizer is 2 kg and 4 kg/plant, while the best NPK fertilizer is 50 g and 150 g/plant.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Tengkawang, Pupuk Kandang Ayam, Pupuk NPK
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Kehutanan > Kehutanan
Depositing User: MILDANI
Date Deposited: 18 Aug 2022 07:32
Last Modified: 18 Aug 2022 07:32
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/38611

Actions (login required)

View Item View Item